GridPop.ID - Berita tentang Egi, seorang pelajar yang mengikuti lomba renang ini viral di TikTok.
Mengapa viral di TikTok? Karena Egi menangis usai diduga mengalami penipuan oleh panitia.
Namun, yang awalnya menangis karena dugaan penipuan oleh panitia, kini suasana berubah menjadi kebahagiaan.
Hal ini lantaran Egi didatangi sosok penting ini.
Melansir dari Suryamalang.com, Egi, kini tersenyum penuh kegembiraan setelah didatangi oleh pihak Keraton Jogja.
Ia juga akhirnya diakui sebagai juara dua dalam lomba renang Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (Popkab) Sleman, DIY.
Sebagai informasi, Egi, perenang muda dari Sleman, DIY, menjadi viral di TikTok setelah diklaim sebagai perenang tercepat kedua dalam Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Sleman, namun tanpa mendapatkan medali.
Saat ada orang lain yang menggantikan posisi Egi, ibunya menyampaikan keluhannya yang kemudian menjadi viral.
Setelah menjadi sorotan, Egi akhirnya dinobatkan sebagai juara dua dan mendapat perhatian dari berbagai pihak yang memberikan apresiasi.
Pihak Keraton Jogja bahkan mendatangi Egi dan memberikannya piagam atas kemenangannya, seperti yang dilaporkan melalui akun TikTok @duria.md pada Sabtu (2/12/2023).
Dalam unggahan tersebut, ibu Egi, Ghiyats Gajaksahda, mengunggah video momen saat rumahnya didatangi oleh pihak Keraton Jogja.
Selain sekadar kunjungan, pihak Keraton Jogja ternyata memberikan penghargaan khusus kepada siswa SD tersebut.
"terima kasih atas kunjungan dan Perhatiannya dari Pihak Keraton Jogja Hadiningrat. Tadi malam Kanjeng Prabu Hadiningrat sowan ke rumah kami yg sederhana ini utk memberikan apresiasinya dan juga dukungannya terhadap anak kami Ghiyats Gajaksahda," tulisan dalam unggahan tersebut.
@duria.md terima kasih atas kunjungan dan Perhatiannya dari Pihak Keraton Jogja Hadiningrat. Tadi malam Kanjeng Prabu Hadiningrat berkunjung ke rumah kami yg sederhana ini utk memberikan apresiasinya dan juga dukungannya terhadap anak kami Ghiyats Gajaksahda #akuatikindonesia #akuatikjogja #atletrenang #perenangcilik #popkabsleman ♬ Terhebat - Plentis Kentus
Dalam unggahan tersebut, netizen turut memberikan selamat dan semangat kepada Egi.
Di sisi lain, pada waktu yang sama, sebelumnya terungkap bahwa Egi akhirnya diakui sebagai juara kedua setelah ibunya mengajukan protes yang awalnya tidak direspons oleh panitia, seperti yang dilaporkan dalam unggahan di akun Instagram @tirta.amanda_swimmingclub pada Kamis (30/11/2023).
Dalam posting tersebut, ditunjukkan momen pertemuan antara Egi, sang atlet, dengan pihak klub renang.
Pada saat itu, diputuskan bahwa Egi akhirnya mendapatkan posisi sebagai juara kedua.
Keputusan tersebut diambil dengan persetujuan dari pihak Dispora Sleman.
"Alhamdulillah semua sudah selesai dengan legowo,Dari semua pihak menerima keputusan dari Dispora sleman, bahwa aturan pertandingan harus di tegakkan, untuk aturan protes pun harus melalui jalur yang benar, setiap lomba pasti ada kesalahan, tetapi cara menyelesaikan nya memang harus menggunakan peraturan yang benar, Setelah semua memahami kesalahan masing". Maka di putuskan bahwa atlet tersebut mendapatkan juara 2," tulis keterangan di unggahan tersebut.
Tak sampai di situ saja, pihak penyelenggara lomba juga turut meminta maaf atas kesalahan yang telah terjadi.
"Mohon maaf kepada semua yg terlibat di acara ini, kedepan akan di jadikan pelajaran buat semua pihak agar tidak terjadi lagi permasalahan di event renang," sambungnya.
Sementara itu, bagi peserta lain yang berhasil meraih juara kedua, Dispora Sleman memutuskan untuk tetap memberikan gelar tersebut.
Keputusan ini diambil karena dianggap terdapat kesalahan atau human error pada hari itu, mengingat kondisi yang melelahkan.
Akibatnya, saat ini Egi dan juara sebelumnya berada pada posisi juara kedua yang sama.
Sebelumnya telah terjadi kehebohan di media sosial terkait keluhan viral dari orangtua seorang atlet renang saat putranya berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (Popkab) Sleman.
Dalam unggahan di media sosial, disampaikan bahwa anak mereka, Egi, ikut dalam cabang olahraga renang 100 meter gaya bebas di Popkab Sleman.
Meskipun Egi finis di posisi kedua saat lomba, namun ketika hasil lomba diumumkan, Egi tidak mendapatkan medali.
Meskipun begitu, orangtua Egi akhirnya mengajukan protes kepada panitia dengan menunjukkan bukti video.
Sayangnya, panitia tidak menanggapi protes dari ibu Egi dan tetap mempertahankan keputusannya.
Dalam tanggapannya saat diwawancara oleh Kompas.com, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Agung Armawanta, menjelaskan bahwa kontingen Popkab berasal dari kecamatan.
"Jadi yang punya hak mendaftarkan atau tidak itu timnya, officialnya dari kecamatan," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Agung Armawanta saat dihubungi, Rabu (29/11/2023).
Agung menjelaskan bahwa dalam olahraga renang, pelaksana teknisnya berasal dari cabang Aquatik Kabupaten Sleman.
Sebelum lomba dimulai, mereka menyelenggarakan pertemuan teknis.
Menurut Agung, hanya official tim atau ketua kontingen yang diizinkan untuk mengajukan protes atau aduan, bukan orangtua atlet.
Agung juga menjelaskan bahwa timer dalam lomba renang ditempatkan di awal (start) dan di akhir (finish) lintasan.
Agung mengungkapkan bahwa setelah panitia mengumumkan calon juara, diberikan waktu 5 hingga 10 menit bagi yang ingin mengajukan aduan.
Namun, orang yang mengajukan aduan harus berasal dari ketua kontingen atau official tim, bukan orangtua atlet.
"Penggunaan video (bukti video orangtua atlet) dari sudut (angle) mananya saya juga belum melihat," ujarnya.
Meskipun demikian, terkait dengan permasalahan ini, Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman berencana untuk mengadakan pertemuan dengan orangtua atlet dan pelaksana teknis lomba.
Dalam pertemuan tersebut, konfirmasi dan evaluasi akan dilakukan.
"Besok pagi juga akan kami lakukan konfirmasi dan evaluasi antara pelaksana teknis aquatik plus beliau yang bersangkutan," lanjutnya.
(*)
Source | : | Suryamalang.com,TikTok |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar