GridPop.ID - Bintang Balqis Maulana (14), seorang santri asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia usai diduga menjadi korban penganiayaan di pesantren pada Jumat (23/2/2024).
Diketahui, korban merupakan santri Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Melansir dari laman kompas.com, Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, pihaknya telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus ini.
Mereka adalah pelajar kelas 11 asal Sidoarjo berinisial MN (18), pelajar kelas 12 asal Nganjuk berinisial MA (18), pelajar asal Denpasar AF (16), dan pelajar asal Kota Surabaya berinisial AK (17).
"Empat orang kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan lebih lanjut," kata AKBP Bramastyo Priaji.
Ia mengatakan, berdasarkan interogasi, adapun motif tersangka yakni karena adanya kesalahpahaman sehingga menganiaya korban.
"Itu masih kita dalami lebih lanjut," jelasnya.
Isi Chat Terakhir Bintang Kepada Ibu
Teka-teki kematian Bintang Balqis Maulana yang janggal menyimpan cerita pilu dari sang ibu.
Melansir dari laman tribuntrends.com, Ternyata Bintang Balqis Maulana sempat memberondong ibunya dengan chat yang kesannya mendesak.
Bintang Balqis Maulana (14) mengirim chat menyanyat hati melalui aplikasi WhatsApp kepada sang ibu Suyanti (38).
Baca Juga: NGERI Pembina dan Pemimpin Ponpes di Lingga Lecehkan Santriwati, Dilakukan Sejak 2019
Chat tersebut dikirim Bintang Balqis Maulana 4 hari sebelum meninggal dunia di tangan seniornya di Pondok Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Dalam pesan singkat tersebut, Bintang Bintang Balqis Maulana mengaku ketakutan saat berada di pondok pesantren.
"Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput," tulis mendiang dalam pesan singkat.
Meskipun demikian, Bintang tak menjelaskan lebih lanjut alasan dirinya ingin dijemput pulang.
Merespons permintaan anaknya, Suyanti meminta Bintang Balqis Maulana untuk bersabar hingga bulan Ramadhan tiba.
Namun, Bintang Balqis Maulana tetap bersikukuh ingin dijemput.
"Terus ketika mau saya jemput sehari setelahnya, katanya tidak usah. Sudah enak dan nyaman begitu katanya," ujar Suyanti.
Kematian Bintang Balqis Maulana terungkap setelah perwakilan pondok pesantren mengantarkan jenazah almarhum ke kediaman keluarganya di Banyuwangi, Sabtu (24/2/2024) dini hari WIB.
Video yang merekam momen saat jenazah Bintang Balqis Maulana tiba di rumah duka viral di media sosial.
"Kok pulang-pulang tahunya sudah kayak gini toh pak. Pengawasannya kayak gimana," ungkap Suyanti ibunda Bintang Balqis Maulana dalam video viral.
Kakak korban Mia Nur Khasanah (22) mengatakan semula pihak pesantren Bintang Balqis Maulana meninggal akibat terjatuh di kamar mandi.
Namun saat jenazah diangkat, ceceran darah keluar dari keranda yang membawa jasad.
Oleh karena itu, pihak keluarga kemudian meminta untuk dibukakan kain kafan yang membungkus jenazah.
Namun permintaan keluarga itu sempat ditolak FTH yang juga masih sepupu korban.
FTH bersama empat orang lain dari Ponpes itu ikut mengantar jenazah Bintang ke kediaman keluarganya di Banyuwangi.
Pihak pesantren menyebut, Bintang Balqis Maulana sudah dimandikan dan sudah suci.
Namun karena desakan keluarga korban, akhirnya kain kafan Bintang Balqis Maulana dibuka di hadapan FTH dan pihak pesantren.
Saat dibuka, keluarga dan ibunda Bintang Balqis Maulana langsung syok.
"Saya ingin mencium anak saya, ternyata mukanya udah hancur, matanya udah bengkak, ini (leher) seperti berlubang, sekujur tubuhnya dan paha banyak sundutan rokok, tangannya lebam-lebam," ungkap Suyanti.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar