"Tak jarang, ada yang memberi uang secara rutin setiap bulan karena sudah menjaga dan membersihkan makam keluarga orang lain itu," kata dia.
Mayoritas warga yang menggunakan jasanya merupakan warga yang tidak sempat pulang untuk membersihkan makam leluhurnya di TPU Bergota.
"Keturunan almarhum banyak yang merantau," ungkap Rochmadi.
Karena tak memasang tarif, warga yang menggunakan jasanya memberikan upah berbeda-beda. Mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 200.000.
"Karena saya sudah rutin bersihkan makam keluarganya," imbuhnya.
Harga Bunga Melambung Tinggi Jelang Ramadan
Di sisi lain, harga bunga untuk nyekar saat ziarah kubur ternyata mengalami kenaikan yang cukup drastis.
Melansir Tribun Jateng, para pedagang bunga nyekar yang berada di Pasar Tanjung Jember, rata-rata mereka menjual komoditas tersebut seharga Rp 50 ribu satu penuh kresek ukuran kecil.
Sedangkan bunga yang diwadahi dalam ukuran kresek merah besar dijual dengan harga Rp 200 ribu.
Abas, Pedagang Bunga Tradisi Nyekar mengatakan hal tersebut, karena barang ini diburu banyak orang untuk ditaburkan di makam sehari sebelum bulan puasa.
"Otomatis harganya naik, karena barangnya dari petani bunga juga terbatas," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (9/3/2024).
Baca Juga: Dulu Saling Serang, Doddy Sudrajat Bersyukur Ditegur Fuji saat Ziarah
Source | : | Tribun Jateng,Tribun Trends |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar