GridPop.ID - Tukang bersih-bersih makam panen uang mendekati bulan Ramadan 2024.
Seperti yang diketahui bahwa ziarah ke makam memang menjadi tradisi yang selalu dilakukan saat menjelang bulan puasa.
Rupanya ziarah kubur tersebut menjadi berkah tersendiri bagi tukang bersih-bersih makam.
Seperti halnya yang dialami Rochmadi (59), dilansir dari Tribun Trends.
Ia merupakan tukang bersih-bersih di TPU Bergota.
Profesinya ini telah digeluti selama 29 tahun, sejak menggantikan sang kakak.
Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan ini ternyata tak main-main, Ramadan tahun lalu Rochmadi bahkan mengantongi Rp 10 juta.
"Harapanya tahun ini bisa lebih ramai lagi.
Biar dapat uang lebih banyak lagi," jelasnya saat ditemui di TPU Bergota, Sabtu (9/3/2024).
Adapun Rochmadi tak memasang tarif khusus kepada peziarah yang memakai jasanya.
Rochmadi menganggap bahwa profesinya bukan hanya sekedar demi cuan, tapi juga mencari keluarga baru.
"Tak jarang, ada yang memberi uang secara rutin setiap bulan karena sudah menjaga dan membersihkan makam keluarga orang lain itu," kata dia.
Mayoritas warga yang menggunakan jasanya merupakan warga yang tidak sempat pulang untuk membersihkan makam leluhurnya di TPU Bergota.
"Keturunan almarhum banyak yang merantau," ungkap Rochmadi.
Karena tak memasang tarif, warga yang menggunakan jasanya memberikan upah berbeda-beda. Mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 200.000.
"Karena saya sudah rutin bersihkan makam keluarganya," imbuhnya.
Harga Bunga Melambung Tinggi Jelang Ramadan
Di sisi lain, harga bunga untuk nyekar saat ziarah kubur ternyata mengalami kenaikan yang cukup drastis.
Melansir Tribun Jateng, para pedagang bunga nyekar yang berada di Pasar Tanjung Jember, rata-rata mereka menjual komoditas tersebut seharga Rp 50 ribu satu penuh kresek ukuran kecil.
Sedangkan bunga yang diwadahi dalam ukuran kresek merah besar dijual dengan harga Rp 200 ribu.
Abas, Pedagang Bunga Tradisi Nyekar mengatakan hal tersebut, karena barang ini diburu banyak orang untuk ditaburkan di makam sehari sebelum bulan puasa.
"Otomatis harganya naik, karena barangnya dari petani bunga juga terbatas," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (9/3/2024).
Baca Juga: Dulu Saling Serang, Doddy Sudrajat Bersyukur Ditegur Fuji saat Ziarah
Dikatakan bahwa biasanya harga bunga hanya Rp 50 ribu untuk ukuran kresek besar.
"Kalau yang kresek kecil, isi penuh kalau hari biasa harganya kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribuan," kata Abas.
Abas mengatakan para pembeli mau mengerti dengan kenaikan harga bunga tersebut.
Sebab kalau menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri selalu terjadi lonjakan.
"Namanya pembeli ya, tetap saja mau beli. Kalau untuk barangnya saya langsung ambil dari petani di sawah," ucapnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jateng,Tribun Trends |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar