Hal ini akan memberikan asupan karbohidrat yang cukup tanpa berlebihan.
"Seperti berbuka dengan kurma dan buah-buahan. Sehingga asupan karbohidrat yang masuk saat berbuka cukup dan tidak berlebihan," tutur dia.
Kurma dan buah-buahan mengandung gula yang cepat diserap dan bermanfaat untuk menormalkan gula darah dengan lebih cepat, sehingga lonjakan gula darah tidak terlalu tinggi.
Saat sahur, disarankan untuk mengonsumsi asupan karbohidrat kompleks, seperti nasi, umbi-umbian, dan sereal.
Ini karena karbohidrat kompleks memberikan energi untuk jangka waktu yang lebih lama selama berpuasa.
“Pada saat sahur paling bagus adalah makanan pokok. Ada lauk-pauk, sayur, dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi kebutuhan gizi saat berpuasa,” ucapnya.
Beda Gejala Gerd dan Asam Lambung
Melansir dari Kompas.com, Konsultan Khusus Penyakit Lambung dan Liver Unair (Universitas Airlangga) Prof. Muhammad Miftahussurur, terdapat perbedaan gejala antara GERD dan asam lambung.
Gejala GERD bisa terbagi menjadi gejala yang bersifat intestinal dan di luar intestinal.
Gejala intestinal meliputi mual, sensasi panas, dan nyeri di dada.
Sementara gejala di luar intestinal dapat berupa sesak napas, gejala asma, dan bahkan gigi kuning serta rasa pahit di mulut.
Sementara itu, pada asam lambung, gejalanya umumnya berupa rasa tidak nyaman di bagian perut.
"Pada asam lambung, biasa berupa kembung, nyeri perut, mudah merasa penuh, dan sebagainya," papar Prof. Miftah.
Baca Juga: 6 Tips Puasa untuk Penderita GERD agar Tak Kambuh Selama Bulan Ramadhan, Apa Saja?
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar