GridPop.ID - Apakah kamu termasuk orang yang menderita GERD dan asam lambung?
Kalau iya, kamu wajib simak tips Ramadhan bagi penderita GERD dan asam lambung.
Tips berikut ini akan memberikan rekomendasi menu terbaik saat sahur dan berbuka puasa bagi penderita GERD dan asam lambung.
Seperti dikutip dari Tribunnews.com, bagi mereka yang menderita gangguan pencernaan seperti GERD dan asam lambung, berpuasa menjadi tantangan tersendiri.
Asupan gizi harus dipertimbangkan dengan hati-hati selama menjalankan ibadah puasa.
Makanan yang Harus Dihindari
Profesor Muhammad Miftahussurur, seorang Konsultan Spesialis Lambung dan Liver dari Universitas Airlangga (UNAIR), menjelaskan ada makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari oleh orang dengan GERD dan asam lambung.
1. Makanan dan Minuman yang Mengandung Gas
Makanan atau minuman tertentu dapat menyebabkan gas terbentuk di dalam lambung, yang bisa mengganggu kesehatan lambung.
Disarankan untuk menghindari makanan atau bahan makanan yang dapat merusak atau menyebabkan trauma pada lambung.
“Makanan yang mengandung banyak gas, seperti kacang tanah, ketela pohon, kentang, dan beberapa sayuran atau buah, seperti sawi, kol, nangka, dan pisang yang bisa merangsang munculnya gas,” jelasnya dikutip dari laman Unair, Jumat (29/3/2024).
Baca Juga: Bisa Picu Gejala, Ini Cara Aman Melakukan Hubungan Intim bagi Penderita GERD
2. Hindari Makanan yang Sulit Dicerna
Makanan yang sulit dicerna juga sebaiknya dihindari, karena dapat mengganggu pergerakan lambung.
Contohnya kopi, sari buah yang asam, dan terutama susu full cream yang tinggi lemak, dapat meningkatkan produksi asam lambung.
3. Jangan Mengonsumsi Makanan atau Minuman Dingin saat Berbuka dan Sahur
Bagi penderita GERD dan asam lambung, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin saat berbuka atau sahur.
Hal ini bisa membuat perut cepat kenyang, mengurangi selera makan.
Sementara itu, asupan protein, lemak, dan mineral yang cukup penting untuk menyimpan energi selama berpuasa.
Rekomendasi Makanan saat Sahur dan Berbuka
Hal penting lainnya adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cukup cairan.
Setidaknya 4-5 gelas air saat berbuka dan menjelang tidur, serta 3-4 gelas saat sahur.
Profesor Miftahussurur menyarankan untuk memulai berbuka dengan takjil atau makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti kurma dan buah-buahan.
Baca Juga: Penderita GERD Merapat! Berikut Panduan Hubungan Intim yang Bisa Kamu Ikuti
Hal ini akan memberikan asupan karbohidrat yang cukup tanpa berlebihan.
"Seperti berbuka dengan kurma dan buah-buahan. Sehingga asupan karbohidrat yang masuk saat berbuka cukup dan tidak berlebihan," tutur dia.
Kurma dan buah-buahan mengandung gula yang cepat diserap dan bermanfaat untuk menormalkan gula darah dengan lebih cepat, sehingga lonjakan gula darah tidak terlalu tinggi.
Saat sahur, disarankan untuk mengonsumsi asupan karbohidrat kompleks, seperti nasi, umbi-umbian, dan sereal.
Ini karena karbohidrat kompleks memberikan energi untuk jangka waktu yang lebih lama selama berpuasa.
“Pada saat sahur paling bagus adalah makanan pokok. Ada lauk-pauk, sayur, dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi kebutuhan gizi saat berpuasa,” ucapnya.
Beda Gejala Gerd dan Asam Lambung
Melansir dari Kompas.com, Konsultan Khusus Penyakit Lambung dan Liver Unair (Universitas Airlangga) Prof. Muhammad Miftahussurur, terdapat perbedaan gejala antara GERD dan asam lambung.
Gejala GERD bisa terbagi menjadi gejala yang bersifat intestinal dan di luar intestinal.
Gejala intestinal meliputi mual, sensasi panas, dan nyeri di dada.
Sementara gejala di luar intestinal dapat berupa sesak napas, gejala asma, dan bahkan gigi kuning serta rasa pahit di mulut.
Sementara itu, pada asam lambung, gejalanya umumnya berupa rasa tidak nyaman di bagian perut.
"Pada asam lambung, biasa berupa kembung, nyeri perut, mudah merasa penuh, dan sebagainya," papar Prof. Miftah.
Baca Juga: 6 Tips Puasa untuk Penderita GERD agar Tak Kambuh Selama Bulan Ramadhan, Apa Saja?
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Helna Estalansa |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar