"Kenapa? Karena mereka semua kenal saya, dari pintu masuk aku suka bagi duit dan aku respek sama mereka. Makanya pas kehilangan, waduh barang gua hilang, ada yang balikin, 'ini ya bu,'" ujarnya.
Hal-hal itulah yang membuatnya jadi lebih religius. Setiap keluar rumah, Helena Lim mengaku berdoa.
Tak sekadar melipat tangan, tapi juga berlutut dengan wajah menengadah ke langit.
Ia merasa doa-doa itu membawanya pada mukjizat.
"Mukjizatnya kadang begini, kayak aku pengin ketemu seseorang nih, aku pengin ketemu ini, ini, ini, enggak lama ketemu, pasti ketemu. Terus kalau lagi ada masalah, aku cuma doa saja, ya Tuhan semoga saja berjalan lancar, masalah bisa cepat selesai dan ternyata semua itu dikabulkan. Itu karma mungkin ya. Jadi mukjizatnya di situ, sering banget," terangnya.
Karena itu pula, teman-temannya menyebut Helena wanita yang beruntung.
Namun, keberuntungannya tampaknya sudah mulai pudar sejak namanya ditetapkan sebagai tersangka korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Kerugian negara dalam kasus tersebut ditaksir Rp 271 triliun.
Dirdik Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi, dalam konferensi pers, Rabu (27/3/2024), mengungkap peran Helena Lim dalam kasus tersebut.
Helena Lim diduga membantu mengelola hasil tindak pidana korupsi berkaitan dengan kerja sama sewa peralatan proses peleburan timah selama tahun 2018 hingga 2019.
Melansir dari laman kompas.com, Helena ditahan usai menjalani pemeriksaan pada 26 Maret 2024.
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar