"Dari 45 orang, hanya 5 atau 6 yang memberitahu saya, sedangkan sisanya tidak mengatakan apa-apa.”
Meski teman-temannya banyak yang absen, ada tetangganya yang ikut acara open house tersebut.
Ia merasa kecewa lantaran telah menyiapkan segala halnya tapi malah berujung gaal.
“Saya menyemangati para tamu yang datang untuk membawa pulang makanan karena jumlahnya sangat banyak sehingga saya tidak ingin terbuang percuma."
"Saran saya kepada semua orang adalah jika Anda diundang ke suatu acara, selalu beri tahu tuan rumah apakah Anda akan hadir atau tidak,” tutup Dekwan.
Open house memang kerap dilakukan saat Idulfitri , Idul Adha, Natal atau pun hari keagamaan lainnya.
Dilansir dari Tribun Jatim, ditinjau dari segi bahasa, Open House merupakan 2 suku kata yang berasal dari Bahasa Inggris.
Berdasarkan penelusuran di Oxford Dictionary, Open House memiliki arti tempat atau waktu di mana pengunjung dipersilakan untuk masuk dalam ruangan (rumah)
Open House juga memiliki pengertian lain yakni hari ketika orang dapat mengunjungi sekolah, organisasi, dll. dan melihat pekerjaan yang dilakukan di sana.
Istilah ini merujuk kepada sebuah kegiatan yang dilakukan institusi di hari-hari tertentu.
Open House merupakan sebuah acara yang diadakan di sebuah institusi di mana pintunya terbuka untuk umum agar orang dapat melihat-lihat institusi tersebut dan mempelajarinya.
Istilah ini kemudian diserap kedalam Bahasa Indonesia dan dengan nama lain yakni Gelar Griya dengan arti yang serupa.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jatim,Tribun Trends |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar