Find Us On Social Media :

Pelihara Ikan Predator hingga Habiskan 200 Ribu Rupiah Per Hari, Pria asal Jombang Harus Berurusan dengan Polisi

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Rabu, 10 April 2019 | 11:16 WIB

Ikan Arapaima gigas yang dikenal ganas sedang menghadapi penurunan populasi di habitat aslinya

"Kami melakukan pengecekan, pendataan. Untuk langkah selanjutnya, kami masih menunggu bagaimana arahan pimpinan," kata Kapolsek Ngoro, Jombang, AKP Achmad Chairuddin.

Sejauh ini, lanjut Achmad, polisi hanya melakukan pengecekan awal dan pendataan.

Baca Juga : Manggung Pakai Celana Ketat, Perut Syahrini yang Buncit Bikin Netizen Salah Fokus, Sudah Hamil?

"Perintah untuk melakukan penyitaan belum ada, baru sebatas pendataan awal," katanya.

"Soal regulasi (larangan), kami masih menunggu koordinasi antara pimpinan dengan pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan," tambah Achmad kemudian.

Jangan Lepas ke Sungai

Aktivis dari Komunitas Peduli Pelestarian Lingkungan dan Sungai Brantas, Amik Purdinata, mengungkapkan bahwa ikan arapaima bisa hidup dan berkembang biak di Indonesia.

Baca Juga : Brutal, Berawal Saling Balas Komentar di Medsos, 12 Siswi SMA Keroyok Siswi SMP di Pontianak hingga Serang Organ Vital Korban

amik mengungkapkan bahwa hal itu didukung oleh kondisi iklim sungai Amazon sebagai habitat asal dari ikan arapaima yang juga mempunyai iklim tropis, sama dengan di Indonesia.

"Arapaima ini bsia hidup dan berkembang di negara kita," ungkap pria asal Jombang ini.

Amik pun berharap tidak ada pemilik atau kolektor ikan arapaima yang melepaskan ikan-ikan miliknya ke suangi sebagaimana dilakukan warga Sidoarjo beberapa hari di Sungai Brantas.

Menurut dia, sebagai ikan jenis predator, ikan arapaima menjadi berbahaya manakala penyebarannya dilakukan secara tidak alami.

Baca Juga : Eko Patrio Bertemu Ayu Ting Ting Saat Jalani Umrah, Wajah Polos Sang Pedangdut Tanpa Makeup Jadi Sorotan!

"Terlebih di Sungai Brantas," ujar Amik.

"Sifat-sifat arapaima yang cenderung invasif, predator, kompetitor, dan karnivora akan memutus mata rantai ekosistem biota di Sungai Brantas," lanjut dia. (*)