Kesedihan itu berimbas pada keseharian Suhartini yang kini lebih banyak duduk dan memilih tidak banyak beraktivitas.
"Tahun ini saya tidak mau bikin kue. Saya tidak ikut lebaran, sudah tidak ada semangat lagi. Ya biarlah, sudah tidak ada gairah lagi mau ngapa-ngapain," ujarnya.
Suhartini mengaku saat ini dia lebih banyak duduk di dalam rumah sembari terus berdoa agar pelaku pembunuh anaknya cepat ditangkap dan diadili setimpal dengan perbuatannya.
"Iya saya maunya cepat ditangkap. Bahkan kalau dia (Prada DP) sudah mati, itu belum bisa membayar sakit hati saya. Apalagi dia masih hidup dan berkeliaran di luar sana. Sakit hati saya sudah terlalu dalam sama dia," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, mayat Fera ditemukan tanpa busana dalam keadaan tangan yang telah terpotong-potong di sebuah kamar penginapan pada Jumat (10/5/2019).
Perempuan yang bekerja sebagai kasir minimarket itu ditemukan dalam kamar nomor 06 Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindolo RT 05/RW 03, Keluragan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Ditemukan bekas menghitam pada wajah Fera yang diduga telah mengalami kekerasan sebelum dibunuh. (*)