GridPop.ID - Seluruh warga Indonesia berduka tatkala salah satu putra terbaiknya telah berpulang ke pangkuan Yang Maha Esa.
Setelah sebulan berlalu berobat, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho telah menghembuskan napas terakhir.
Dikutip dari Kompas.com, Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, pada Minggu (7/7/2019) pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.
Sebelumnya, Sutopo telah menjalani serangkaian perawatan kesehatan di sejumlah rumah sakit karena kanker paru-paru yang diidapnya.
Semenjak divonis kanker paru-paru stadium 4B pada 17 Januari 2018, Sutopo sering membagikan curahan hatinya di media sosial pribadi.
Jenazahnya pun telah dimakamkan pada hari Senin (8/7/2019) ini di TPU Sasono Layu Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Belajar dari pengalaman melawan kanker dari Sutopo, ada banyak hal yang bisa kita petik manfaatnya.
Melansir dari Health via Nakita, Sutopo yang bukan perokok ternyata bisa terserang kanker paru.
Tak disangka, ada makanan yang kerap dikonsumsi bisa menjadi salah satu pemicunya.
Dari beberapa makanan tersebut, berikut 3 makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker paru.
1. Makanan berlemak jenuh
Rokok kerap dikaitkan dengan masalah paru-paru, tetapi berhenti merokok juga tak menghilangkan risiko kanker paru jika mengonsumsi makanan yang termasuk kelompok ini.
Siapa yang tak menyukai kentang goreng, olahan daging, atau makanan cepat saji?
Selain praktis, makanan-makanan ini memang banyak disukai, tetapi perlu mengetahui jika mereka masuk kategori makanan dengan lemak jenuh.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Juli 2017 di Journal of Clinical Oncology mengaitkan asupan lemak jenuh dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada perokok dan mereka yang baru saja berhenti merokok.
Penulis studi ini menggabungkan data dari 10 studi sebelumnya termasuk total 1,4 juta orang dan lebih dari 18.000 pasien kanker paru-paru.
Mereka menemukan jika orang-orang yang mengonsumsi makan lemak jenuh paling banyak memiliki risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi.
2. Karbohidrat olahan
Roti, makanan dari tepung terigu, jajanan-jajanan yang kerap kita konsumsi, sebaiknya mulai kita perhatikan konsumsinya.
Bahkan nasi putih yang jadi bahan makanan utama orang Indonesia ternyata masuk dalam kategori karbohidrat olahan.
Jenis makanan ini punya kemungkinan meningkatkan kanker paru.
Gula sederhana dalam karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar gula darah tubuh dan dapat menyebabkan perubahan hormon yang dapat memicu peradangan kronis.
Seiring waktu, peradangan kronis dalam bentuk apa pun dapat meningkatkan risiko kanker.
Faktanya, sebuah penelitian di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention pada bulan Maret 2016 menemukan mereka yang mengkonsumsi banyak gula memiliki risiko kanker paru-paru lebih tinggi.
Namun, tidak semua gula dan karbohidrat buruk.
Ketika memilih karbohidrat, pilihlah karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, dan buah-buahan dan sayuran.
Jenis karbohidrat ini mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol dan mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula.
3. Daging bakar
Tak bisa dipungkiri beberapa jenis makanan terasa lebih lezat jika dimasak dengan cara dibakar.
Sate, ayam bakar, kambing guling, semua terdengar lezat bahkan membayangkannya saja sudah membuat kita lapar.
Baca Juga: Segera Hindari Obat Anti Nyamuk Karena Dapat Picu Kanker Paru Seperti Sutopo Purwo Nugroho BMKG
Walau konsumsi makanan yang dibakar cenderung meningkatkan kanker pankreas dan payudara, tetapi kita sebaiknya tetap waspada mengonsumsi makanan jenis ini jika tak mau meningkatkan risiko kanker paru.
Proses memanggang atau membakar makanan menghasilkan karsinogen yang dilepaskan ketika lemak daging dibakar.
Saat membakar makanan, hidrokarbon polisiklik bisa masuk ke dalam makanan dan mungkin dapat meningkatkan risiko kanker paru. (*)