Sang Jendral kembali dipilih oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Dalam 32 tahun masa kepemimpinannya, Presiden Soeharto memiliki sebutan populer yakni "The Smiling General" ("Sang Jenderal yang Tersenyum") karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan.
Namun, dengan berbagai kontroversi yang terjadi, ia sering juga disebut sebagai diktator bagi yang berseberangan dengannya.
Dengan segala kontroversi dan aura kepemimpinan Soeharto yang tegas, siapa sangka sosok yang memiliki kekuasaan begitu besar pernah mengalami trauma.
Mengutip dari Majalah Intisari edisi Februari 2008, mengungkapkan Pak Harto sapaan Presiden Soeharto memiliki sebuah trauma di masa kecilnya.
Ada beberapa pengalaman di masa kecil yang membuat Soeharto trauma.
Satu diantaranya, Soeharto kecil trauma dengan benda yang menjadi lambang partai yang menjadi lawan Soeharto saat dewasa.
Diceritakan, saat Soeharto kecil berumur 3 tahun, ia bermain-main dengar arit sepulang dari sawah. Arit iu terlepas dari tangkainya, sehingga mengenai kaki kanannya hingga terluka.
Pengalaman selanjtunya, saat usianya 5 tahun, ia tak sengaja menelan uang logam setengah sen yang diberikan ibunya.