Sebelum dilantik, Andi Iwan Aras mengaku sempat berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo terakhir berkomunikasi beberapa Minggu lalu, saya tidak terlalu hapal waktunya," ujar Andi Iwan Aras.
Dalam komunikasi itu, Andi Iwan Aras mengaku tak menerima pesan khusus dari ketua umum Partai Gerindra itu.
Prabowo Subianto hanya meminta Andi Iwan Aras bekerja maksimal membesarkan Partai Gerindra.
"Beliau minta bagaimana membesarkan Partai Gerindra bisa eksisi, bergengsi, dan bisa mewarnai perpolitikan di Sulsel. Seperti itu," kata Andi Iwan Aras.
Kasus lain terkait anggota partai Gerindra ada Misriyani Ilyas, caleg terpilih yang harus menelan pil pahit lantaran dirinya dipecat dari Partai Gerindra sehari sebelum dirinya dilantik jadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
Dilansir dari Tribunnews, Misriyani Ilyas merupakan caleg Partai Gerindra yang maju dalam Pemilu DPRD dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan II.
Namun, satu hari jelang pelantikan, yaitu 23 September 2019, Misriyani Ilyas mendapatkan kiriman surat dari Partai Gerindra yang menyatakan dirinya diberhentikan dari partai.
"Saya sudah melaksanakan geladi, tanggal 23 (September) itulah yang saya mendapat kabar bahwa ada surat dari DPP yang ditujukan kepada DPD Gerindra Sulawesi Selatan," kata Misriyani Ilyas.
Atas pemberhentian ini, Misriyani Ilyas sekaligus mantan politisi Partai Demokrat pun batal dilantik sebagai anggota DPRD.
Ia merasa kaget dengan keputusan tersebut, sebab sejak 13 Agusuts 2019, ia sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) KPU yang memuat namanya sebagai Caleg terpilih.
Tetapi, adanya surat pemecatan dari Partai Gerindra membuat Misriyani Ilyas tak bisa melakukan apa-apa. Terlebih lagi, surat itu dikirim satu hari jelang pelantikan. (*)