GridPop.ID - Penangkapan raja dan ratu dari Keraton Agung Sejagat rupanya sukses mencuri perhatian publik.
Polres Purowrejo menangkap raja dan ratu Keraton Agung Sejagat (KAS) pada Selasa (14/1/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Keduanya ditangkap saat berada dalam perjalanan ke markas Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
Diberitakan Kompas.com (15/1/2020), tak hanya menangkap raja dan ratu keraton, polisi juga menggeledah tempat berkumpulnya kelompok tersebut.
Penggeledahan berlangsung tidak lama setelah Raja Keraton Agung Sejagat Sinuhun Totok Santosa (42) dan istrinya Fanni Aminadia (41) ditangkap.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan, Totok dan istrinya ditangkap karena diduga menyebarkan berita bohong.
"Dugaan sementara pelaku melakukan perbuatan melanggar Pasal 14 UU RI No1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana terkait penipuan," jelas Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan pasal tersebut, Sinuhun Totok dan istrinya terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Dari tangan mereka, polisi juga menyita sejumlah dokumen yang diduga merupakan formulir rekrutmen anggota Keraton Agung Sejagat.
Dalam proses perekrutmen anggota KAS, diduga sang raja mengimingi para pegawainya dengan gaji dengan menggunakan uang Dollar.
Melansir dari Surya.co.id (15/1/2020), menelusuri akun Instagram Totok Santoso Hadiningrat yang bernama @hrtoto, ia rupanya pernah meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa kini.
Tak hanya itu, melalui akun media sosialnya, Totok Santoso Hadiningrat juga kerap kali mengunggah konten berbaru perang atau agama.
Melalui organisasi Jogja Development Comiittee (Jogja DEC), Totok menjanjikan akan membagikan uang sebesar 100 hingga 200 dollar AS per bulan kepada setiap anggotanya.
Uang tersebut diklaim berasal dari sebuah bank di Swiss yang menyimpan Esa Monetary Fund.
Sebuah dana, yang disebut Totok, akan dibagikan kepada warga untuk memberi kesejahteraan kepada warga Indonesia.
Sebuah berita pada 2016 menyebut banyak anggota Jogja DEC memilih mundur karena janji pembagian uang tersebut tak pernah terwujud.
Kini, Totok dan sang istri sudah dibekuk oleh pihak kepolisian. (*)