Find Us On Social Media :

Diduga jadi Cikal Bakal Lokasi Munculnya Virus Corona, Ini Penampakan Kotor Pasar Tradisional Kota Wuhan yang Jual Berbagai Macam Jenis Daging Hewan

By Maria Andriana Oky, Sabtu, 25 Januari 2020 | 14:45 WIB

Warga Wuhan mengantri didepan klinik usai dikabarkan tentang wabah virus corona

GridPop.ID - Virus corona mengguncang masyarakat dunia di awal tahun 2020.

Dengan cepat virus corona ini menjalar ke berbagai daerah dan bahkan sudah mencapai negara-negara.

Hingga saat ini setidaknya ada 10 negara yang mengonfirmasi bahwa daerah mereka positif terjangkit virus corona.

Virus corona sendiri adalah virus yang dapat menyebabkan penyakit pada unggas dan mamalia.

Lalu di manakah tempat pertama virus corona ini mucul, apa penyebabnya?

Baca Juga: Bak Adegan dalam Film Zombieland, Tampak Pemandangan Mengerikan, Korban Virus Corona Jatuh Bertumbangan Satu Per Satu di Jalanan Kota Wuhan

Seperti yangd diketahui virus ini berasal dari salah satu kota di China yakni Kota Wuhan.

Wuhan adalah kota dengan pendudukanya yang mencapai angka sekitar 11 juta jiwa.

Dari kota inilah virus corona muncul, dan salah satu tempat yang diduga jadi cikal bakal virus ini adalah Pasar Tradisional Kota Wuhan.

Wabah ini diduga kuat berasal dari pasar ikan atau pasar makanan laut Huanan.

Pasar itu kini telah ditutup. Pihak berwenang sempat mengungkapkan penularan antar manusia kemungkinan tidak akan terjadi.

Baca Juga: Bantah Miliki Ilmu Mistis, Teddy Bongkar Ada Pihak yang Berani Tawar Pecinya hingga Siapkan Mahar Senilai Ratusan Juta Rupiah!

Namun beberapa minggu setelah pasar Huanan dikosongkan, diumumkan bahwa penularan dari manusia ke manusia bisa terjadi.

Melansir dari Tribunnews.com, mengungkap seperti apa penangkapan Pasar Tradisional yang begitu kotor.

Berikut adalah gambaran suasana pasar tradisional di Wuhan yang diduga kuat menjadi sumber munculnya coronavirus, sebagaimana yang dilansir South China Morning Post.

Dalam foto, tampak seekor ayam yang diikat di keranjang sayur.

Tampak ada talenan di atas ember yang digunakan sebagai meja atau tempat memotong.

Di sampingnya, ada seorang penjual katak, kataknya pun masih hidup dan diletakkan dalam ember.

Baca Juga: Rafathar Dianggap Sombong saat Jelaskan Mainan Miliknya, Nagita Slavina Heran hingga Langsung Menegur Anaknya: Aa Jangan Kayak Gitu

Katak yang masih hidup itu dipotong langsung di pasar untuk disajikan kepada pembeli.

Katak yang sudah dipotong dipisahkan ke ember yang lain. Dagingnya disingkirkan tetapi masih diletakkan di ember yang sama, penuh darah.

Daging katak bercampur dengan daging lain, yaitu ikan.

Sang penjual memakai sarung tangan, tetapi sarung tangan yang dipakai adalah sarung tangan berbahan nilon yang biasa dipakai di bidang industri.

Di sampingnya, ada ember yang tidak dicuci serta timbangan digital kotor.

Baca Juga: Undang Teddy Suami Almarhum Lina jadi Bintang Tamu, Hotman Paris Banjir Sindiran Pedas dari Netizen: Nggak Ada Bintang Tamu yang Lain?

Akibat merebaknya virus corona ini, berbuntut panjang bagi negara China.

Dilansir dari Kompas.com, Tak hanya penerbangan, industri wisata di "Negara Panda" tersebut ikut terkena dampak virus jenis baru tersebut.

Baca Juga: Sukses Bikin Vanessa Angel Salah Tingkah, Bibi Ardiansyah Bongkar Cerita Malam Pertamanya dengan Sang Istri: Makyos!

Mulai Sabtu (25/1/2020), Pemerintah Kota Beijing akan menutup beberapa bagian Tembok Besar China untuk pengunjung.

Dilansir dari Reuters, penutupan tersebut untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.

Diketahui total pengunjung Tembok Besar China sekitar 20 juta di 2018. Bahkan akibat banyaknya pengunjung, sejak 1 Juni 2019, pihak berwenang di Badaling mengumumkan pembatasan kuota harian baru, yakni 65.000 pengunjung.

Sebelumnya diberitakan CNN, pihak berwenang Beijing telah membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek secara besar-besaran.

Baca Juga: Geger Virus Corona, Seluruh Warga Kota Wuhan China di Isolasi, Kondisinya Kini Bak Kota Mati: Kami Belum Keluar Rumah Selama 3 Hari!

Dilansir CNN, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing mengungkapkan, pembatalan perayaan besar-besaran ini juga termasuk pameran kuil yang dilaksanakan di Beijing pada Kamis (23/1/2020).

Pemerintah kota mengatakan akan membatalkan acara termasuk dua pameran kuil yang populer. Di mana telah menarik banyak pengunjung dalam beberapa tahun terakhir. (*)