Find Us On Social Media :

Dinilai Berisiko Tinggi, Hasil Penelitian Menyebutkan Ternyata Perokok Lebih Mudah Terserang Virus Corona, Kok Bisa?

By Septiana Risti Hapsari, Kamis, 20 Februari 2020 | 05:30 WIB

Ilustrasi rokok

"Kita belum tahu mengapa itu terjadi - bisa jadi epidemi ini kemudian dalam evolusinya di seluruh dunia. Tetapi kita tahu bahwa di Tiongkok ada tingkat merokok dan COPD yang sangat tinggi," katanya.

Dr Sanjay Agrawal, ketua Kelompok Penasihat Tembakau Royal College of Physicians mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa perokok dua kali lebih mungkin terkena pneumonia dibandingkan dengan bukan perokok.

"Mereka juga lebih mungkin terkena infeksi, dengan alasan bahwa merokok akan memengaruhi pertahanan Anda, sehingga Anda rentan terhadap infeksi virus dan bakteri," katanya.

Baca Juga: 22 Tahun Jadi Misteri, Terungkap Kalimat Terakhir Seleb Kondang ini Sebelum Hembuskan Napas Terakhir Akibat Kecelakaan Tragis

Dia menambahkan bahwa strategi saat ini untuk mengelola penyakit ini difokuskan pada penahanan dan penundaan.

"Intinya adalah tidak pernah ada waktu yang buruk untuk berhenti. Anda akan melihat manfaat dalam beberapa hari, minggu, dan bulan."

"Jika Anda berhenti merokok hari ini, Anda akan mengurangi risiko (mengambil penyakit) dan dalam dua hingga tiga bulan Anda akan mendapat manfaat," katanya.(*)

Baca Juga: Berada di 'Zona Perang', Perawat Ini Tunda Pernikahannya dengan sang Kekasih Demi Fokus Rawat Pasien yang Terinfeksi Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Para Ilmuwan Sebut Perokok Lebih Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona, Ini Penjelasannya!