Find Us On Social Media :

Diberondong Pertanyaan soal Banjir yang Kembali Terjadi di Jakarta Hingga Antisipasi Cuaca Ekstrem, Beginilah Tanggapan Ringan dari Anies Baswedan

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Selasa, 25 Februari 2020 | 19:00 WIB

Instruksi banjir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (25/2/2020)

GridPop.ID - Beberapa wilayah di Jakarta kembali terendam banjir, Selasa (25/2/2020) pagi.

Sebelumnya, Jakarta sudah dilanda hujan sejak Senin (24/2/2020) sehingga beberapa sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga.

Banjir Jakarta sendiri sudah berkali-kali terjadi sejak awal tahun baru 2020. Lalu bagaimana tanggapan pemerintah terhadap bencana langganan ini?'

Baca Juga: Didiagnosis Akan Miliki Anak Down Syndrome saat Usia Kehamilan 14 Minggu, Keponakan Parabowo Ini Enggan Gugurkan Kandungan dan Sebut Anaknya Hadiah dari Tuhan: Enggak Ada Istilahnya Pikiran Jahat Apapun

Merujuk artikel dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, informasi yang diterimanya, lebih dari 200 RW di Ibu Kota terkena dampak banjir.

Ketika disinggung banjir yang sudah berkali-kali terjadi di Jakarta sejak tahun baru 2020, Anies enggan berkomentar banyak.

Anies mengatakan, konsentrasi pihaknya saat ini menangani korban banjir.

Baca Juga: Nikmati Kasur Seharga Rp 250 Juta dan Bantal Bulu Angsa Selama Berbulan-bulan di Kamar Raffi Ahmad, Syahnaz Malah Protes Karena Hal Ini: Sumpah! Aku Enggak Cocok

"Sekarang konsentrasi pada penanganan, cuaca seperti ini masih akan terjadi beberapa waktu ke depan," ucap Anies saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa pagi.

Anies menyinggung ramalan BMKG pada Desember 2019 bahwa cuaca ekstrem akan terjadi hingga Maret 2020.

Anies enggan berkomentar lagi ketika ditanya mengenai antisipasi Pemprov DKI menghadapi cuaca ekstrem tersebut.

"Cukup," kata Anies sambil berjalan meninggalkan para wartawan.

Baca Juga: Bak Putri Kerajaan, Gumni Crayon Tampil Cantik dalam Balutan Gaun Pengantin dan Bertahtakan Mahkota Mutiara Saat Dipersunting Pengusaha Kaya

Pada awal pernyataan, Anies mengatakan, banjir yang terjadi pada Selasa pagi karena curah hujan yang tinggi, bukan karena aliran dari hulu di Bogor.

Seperti di Pintu Air Manggarai, sempat berada pada level Siaga I dan kini turun menjadi Siaga II.

Menurut Anies, seluruh jajaran Pemprov DKI saat ini berada di lapangan untuk membantu warga yang terdampak banjir.

Anies mengatakan, warga korban banjir yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi 112.

Baca Juga: Absen di Indonesian Idol, BCL Dikunjungi Maia Estiany Jam 2 Pagi, Mata Sembab Istri Ashraf Sinclair Bikin Netizen Baper: Bengkak Sekali

Warga juga bisa datang ke kantor kelurahan terdekat.

"Kita akan bantu respons semua yang jadi kebutuhan masyarakat," ucap Anies.

Untuk saat ini, kata Anies, pihaknya sedang berkonsentrasi pada penanggulangan bencana.

"Semua sumber daya kita siapkan untuk terjun ke lapangan. Semua kegiatan Pemprov difokuskan di lapangan. Semua pertemuan, rapat batal semuanya, turun ke lapangan," ucap Anies.

Di sisi lain, beberapa wilayah di Indonesia memang sedang dilanda cuaca ekstrem.

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang terjadi hari ini, Selasa (25/2/2020).

Beberapa permukiman terendam dan beberapa ruas jalan hingga jalan tol tergenang sehingga tak dapat dilalui. Bahkan, kompleks istana kepresidenan pun sempat kebanjiran.

Baca Juga: Artis Ini Berani Tampil Beradegan Panas Hingga Menari Erotis di Depan Brondong 10 Tahun Lebih Muda, Mantan Kekasih Andi Soraya: Lama-lama Jadi Kebiasaan

BMKG mencatat bahwa genangan serta banjir terjadi di beberapa wilayah DKI Jakarta, seperti Kemayoran, Pulo Gadung, Pulomas, Manggarai, Halim, dan Sunter.

Menurut BMKG, penyebab cuaca ekstrem ini adalah Eks- Siklon Tropis Esther dan Siklon Tropis Ferdinand.

Keduanya berpengaruh terhadap kondisi curah hujan lebat dan gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia, dan menjadi penyebab hujan berintensitas sedang hingga lebat dengan durasi yang cukup lama yang turun pada dini hari hingga pagi ini (25 Februari 2020) di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Senin (24/2/2020), Eks-Siklon Tropis Esther terpantau berada di daratan Australia.

Titik koordinat eks- siklon tersebut berada pada 16.7 LS dan 137.3 BT, atau sekitar 980 kilometer sebelah selatan barat daya Merauke, dan bergerak ke barat menjauhi wilayah Indonesia.

Baca Juga: Tak Peduli Dituding Sebagai Pelakor, Artis Cantik Ini Nekat Nikahi Duda Kaya Raya yang 18 Tahun Lebih Tua, Bunga Zainal: Biarlah Menjadi Pilihan Saya!

Eks-Siklon Tropis Esther ini semakin melemah dan mulai punah pada hari yang sama, pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, Siklon Tropis Ferdinand terpantau berada di Hindia selatan, Nusa Tenggara Barat, pada titik koordinat 14.6 LS dan 117.4 BT, atau sekitar 630 kilometer sebelah selatan Waingapu.

Siklon Tropis Ferdinand ini bergerak ke selatan daya menjauhi wilayah Indonesia.

Namun, diperkirakan intensitas siklon yang satu ini akan meningkat dalam 24 jam, terhitung kemarin dan bergerak ke arah barat hingga barat daya.

Dampak Esther dan Ferdinand

Meskipun Eks-Siklon Tropis Esther sudah punah dan Siklon Tropis Ferdinand bergerak menjauhi wilayah Indonesia, keduanya ikut memicu peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia. Berikut rinciannya:

Hujan sedang hingga lebat

- Jawa

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

Baca Juga: Dulu Terkenal Jadi Bintang FTV Hingga Dijuluki 'Ratu Nangis', Kini Nasib Artis Ini Berubah Drastis, Fokus Urus Anak Hingga Miliki Ladang Uang Sendiri

Gelombang tinggi 1,25 - 2,50 meter

- Samudera Hindia selatan Kupang hingga Pulau Rote

- Perairan selatan Kupang hingga Pulau Rote

- Pulau Sawu bagian utara

- Laut Sawu bagian selatan

- Selat Sumba bagian barat

- Selat Sape bagian selatan

- Laut Arafuru bagian barat

- Laut Arafuru bagian timur Kepulauan Aru

- Perairan Kepulauan Kai

- Perairan selatan Pulau Seram

- Perairan Kepulauan Tanimbar

- Perairan Yos Sudarso

Baca Juga: Mantan Vokalis Band Ini Terancam Hukuman Mati Karena Jadi Pengedar Narkoba, Begini Urutan Eksekusi Mati di Penjara Nusakambangan, Tahanan Diberi 3 Permintaan Terakhir Sebelum Ditembak Mati oleh 12 Algojo!

Gelombang tinggi 2,50 - 4,00 meter

- Perairan selatan Jawa Timur

- Samudera Hindia selatan Jawa Timur

- Selatan Nusa Tenggara Barat

- Samudera Hindia selatan Pulau Sumba hingga Pulau Sabu

- Laut Arafuru bagian tengah

- Laut Arafuru bagian timur

- Laut Arafuru bagian selatan Merauke (*)