GridPop.ID - Korea Utara memang negara yang sangat tertutup.
Bahkan, kasus corona yang merebak di negaranya pun mereka tidak mengakuinya.
Padahal kemungkinan negara ini terinfeksi corona sangatlah besar karena secara geografis negara tersebut terletak amat dekat dengan China.
Namun, Korut hingga kini masih ngotot bahwa negaranya bersih dari virus corona.
Sementara sebuah laporan mengatakan hal lain, ada sekitar 180 tentara Korea Utara tewas akibat virus corona.
Padahal sebelumnya, Kim Jong-Un sudah melayangkan ancaman pada pihak-pihak tertentu jika virus corona sampai masuk negera tersebut akan menerima konsekuensi serius.
Menurut Daily Star pada Rabu (11/3/2020) negeri komunis tersebut memperingatkan KTT pejabat senior parti akhir bulan lalu akan ada konsekuensi serius jika COVID-19 masuk Korut.
Saat ini Korut telah menempatkan 10.000 orang di karantina untuk mencoba mencegah virus corona.
Sementara siapa saja yang akan menerima konsekuensi serius atas 180 laporan bahwa militer Korea Utara meninggal akibat virus corona?
Menurut keterangan, dua pejabat partau Ri Man Gon dan Pak Thae Dok, telah dikritik keras oleh Kim karena penyalahgunaan kekuasan dan korupsi.
Komite partai akan memberikan hukuman relevan pada keduanya, terkait pencegahan virus corona yang disalahgunakan.
Pakar penyakit menular mengatakan bahwa ketergantungan Korea Utara pada China membuatnya sulit untuk menghentikan penyakit yang melintasi perbatasannya pada Januari lalu.
Saya pikir menutup perbatasan akan mengurangi kemungkinan masuknya virus corona, tetapi tidak akan menguranginya menjadi nol," kata William Schaffner dari Vanderbilt University di negara bagian Tennessee, AS.
"Virus pernapasan ini sangat pintar," lanjutnya.
"Mereka bisa melewati sebagian besar perlindungan (Korea Utara) pada akhirnya karena ada begitu banyak di China," imbuhnya.
Sejauh ini Korut melakukan 95 persen dari perdagangan luar negeri dengan Cina, menurut angka yang dikutip oleh pengawas Korea Utara, 38 Utara, pada bulan Februari.
Jadi menutup perbatasan telah menyebabkan melonjaknya harga di dalam negara rahasia, menurut surat kabar Daily NK Korea Selatan, dengan biaya bahan bakar melonjak 30%, gula 35% dan beras 50%
Dr Schaffner mentakan, tekanan ini bisa mengarah pada penyeberangan ilegal, dan menyebabkan infeksi terjadi diluar pengetahuan.
"Selalu ada orang yang berhasil melintasi perbatasan," katanya.
"Orang-orang sangat pintar di sini sebenarnya mereka didorong kebutuhan hingga nekat melakukannya," jelasnya.
"Itu akan membuat peluang virus dari China masuk ke Korea Utara dan disebarkan, di negeri komunis itu," sambungnya.
Sementara laporan 180 kematian militer di China terjadi di perbatasan dengan China.
3.700 tentara kini dikirim ke karantina.
Namun rezim Korut terus menyangkal negerinya sudah terinfeksi virus corona, sedangkan mayat-mayat itu didesinfeksi kemudian dikremasi, lapor Daily NK.
Sumber itu menambahkan, panglima militer akan bertanggung jawab atas kematian yang terjadi di unit mereka.
Pemerintah Korea Utara mengancam akan menembak warga Tiongkok yang terlalu dekat dengan perbatasan.
Propaganda Korea Utara baru-baru ini menekan upaya pemberhentian virus, dengan berbagai upaya seperti para pejabat yang mengunakan pakian pelindung di tempat umum.
Juga beberapa orang asing yang dikirim ke karantina, dan bebera diplomat asing dipulangkan kenegara asalnya.
(*)