Find Us On Social Media :

Bersekongkol dengan Ibu dan Pamannya, Artis Ini Tega Bunuh Kekasih untuk Lunasi Hutang, Berakhir Mendekam di Balik Jerusi Besi Hingga Putuskan Jadi Mualaf Usai Bermimpi Tentang Ka'bah

By Septiana Risti Hapsari, Selasa, 17 Maret 2020 | 11:30 WIB

Lidya Pratiwi

GridPop.ID - Nama Lidya Pratiwi memang suda sangat asing di dengar.

Lidya Pratiwi mengali karir di dunia hiburan Tanah Air sebagai model dan pemain sinetron.

Namanya mulai dikenal setelah bermain dalam sinetron yang bertajuk "Ande-ande Lumut".

Namun, namanya yang mulai bersinar harus redup karena skandal yang dilakukan.

Baca Juga: Gemar Makan Durian Berujung Petaka, Pria 62 Tahun Ini Tak Sengaja telan Bijinya hingga Alami Hal Mengerikan Ini

Diseret ke penjara di usia 19 tahun, pesinetron Lidya Pratiwi sempat terlibat kasus pembunuhan seorang model bernama Naek Gonggom Hutagalung.

Diketahui, saat itu tahun 2006, ia ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan pacarnya, Naek Gonggom Hutagalung.

Lidya Pratiwi juga diketahui bersekongkol dengan ibunya, Vince Yusuf, dan pamannya, Tony Yusuf dalam melakukan pembunuhan.

Kasus ini diketahui saat 28 April 2006 silam, Naek Gonggom Hutagalung ditemukan tak bernyawa di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara.

Baca Juga: Rela Buka Baju hingga Bertelanjang Dada Karena Mabuk Miras, Biduan Dangdut Ini Bernasib Nahas karena Aksi Nekatnya: Dijebloskan Ke Kantor Polisi!

Motif pembunuhannya adalah mengambil harta milik kekasihnya lantaran saat itu paman Lidya Pratiwi terlilit hutang dan dikejar debt collector.

Pembunuhan itu dibuat seakan-akan kasus perampokan.

Lidya Pratiwi dan Naek sebelumnya jalan-jalan di Plaza Senayan sampai akhirnya menginap di sebuah cottage di Putri Duyung, Ancol.

Meskipun sebenarnya, rencana untuk pergi ke Ancol itu sudah direncanakan matang-matang oleh ibu dan pamannya Lidya.

Baca Juga: Bikin Mewek, Ini Kisah Anjing yang Setia Pada Pemilik yang Pernah Menolaknya: Rela Jalan 200 Kilometer Lintasi Hutan dan Dipenuhi Rintangan Sambil Berurai Air Mata

Sesampainya di cottage, Naek langsung dipiting di bagian leher dan Lidya, seakan tak tahu apa-apa, diseret keluar cottage.

Setelah mengambil seluruh uang dan ATM milik Naek, ibu dan pamannya Lidya yang sebelumnya ingin kabur, lantas mengurungkan niat tersebut.

Mereka takut karier Lidya Pratiwi sebagai artis yang namanya sedang meroket, akan hancur karena Naek sempat curiga dengan keterlibatan Lidya dalam kasus perampokan tersebut.

Akhirnya, nyawa Naek melayang tepat pada Mei 2006 dengan cara ditusuk di bagian kepala sebanyak 2 kali.

Baca Juga: Cerita Insinyur 62 Tahun yang Hidup Membujang Bersama 9 Boneka Manusia di Rumahnya: Aku Merasa Bodoh dengan Semua Ini

Tak berselang lama, ibu dan paman Lidya ditangkap oleh kepolisian terkait pembunuhan Naek.

Lidya juga ikut ditangkap meskipun tidak ikut membunuh, karena mengetahui tapi membiarkan pembunuhan itu terjadi.

Pemain sinetron Untung Ada Jinny ini mengaku tak terlibat saat aksi pembunuhan.

Namun, Lidya dianggap mengetahui dan membiarkan rencana pembunuhan terhadap kekasihnya.

Atas perbuatannya, mereka dikenakan pasal berlapis yakni pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

Baca Juga: Miris, Hanya di 2 Negara Ini Sandang Status Milyarder Malah Alami Kelaparan dan Hidup Susah, Uang Tidak Berharga hingga Miliki Nilai Nominal Terendah

Sehingga, Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan hukuman pidana untuk Lidya Pratiwi selama 14 tahun penjara.

Hukuman ini 3 tahun lebih ringan jika dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yaitu 17 tahun pidana penjara.

Lidya Pratiwi pun harus mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur tepat diusianya yang baru genap 19 tahun.

Namun, beberapa kali juga wanita berusia 33 tahun itu mendapatkan remisi, termasuk saat peringatan HUT RI dan Hari Raya Natal.

Awal mendekam di jeruji besi, saat itu Lidya Pratiwi masih berusia 19 tahun.

Baca Juga: Takut ke Rumah Sakit karena Tak Punya BPJS, 5 Bocah Ini Meninggal Dunia karena Terjangkit Demam Berdarah

Kini ia sudah berusia 33 tahun.

Pada awal masuk penjara, Lidya diketahui sempat mengeluhkan makanan yang tak layak di penjara.

Ia mengaku hanya dapat makan dua kali dalam sehari di jam 10 pagi dan 5 sore.

Sudah begitu, makanannya pun terbatas dan tidak memenuhi stadar kesehatan.

Seorang petugas yang ditemui secara khusus oleh reporter Grid.ID di Rutan Pondok Bambu, Jakarta menyebut jika Lidya Pratiwi jarang ditengok oleh keluarga.

Baca Juga: Sempat Ngotot Wilayahnya Bersih dari Virus Corona, Korea Utara Jelaskan Duduk Perkara 180 Tentaranya yang Tewas dan Dikremasi

Lidya Pratiwi lebih banyak menghabiskan waktunya tanpa kunjungan siapapun.

"Dia jarang dikunjungi, paling Natalan ada beberapa teman yang datang," ungkap pegawai lapas tersebut, belum lama ini.

Meski demikian, petugas menyebut Lidya kerap terlihat beribadah.

"Beberapa kali sih saya lihat dia salat. Dia rajin ibadah," tutur petugas.

Seperti diketahui, setelah masuk penjara, Lidya memang memutuskan untuk menjadi mualaf.

Ia mengaku bermimpi tentang Ka'bah sebanyak tiga kali sehingga menyakini kalau Islam adalah agama yang benar. (*)

Baca Juga: Beredar Surat Warisan Uang Milyaran Milik Soekarno di Swiss, Yurike Istri Ketujuhnya Ungkap Fakta Sebenarnya hingga Bocorkan Fakta Mengejutkan Tentang Sang Proklamator!

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Kongkalikong dengan Pamannya untuk Bunuh sang Pacar, Pesinetron Ini Diseret ke Penjara di Usia 19 Tahun, Cuma Bisa Menonton saat Kekasihnya Dihabisi