2 Kali Pindah Rumah Sakit Alih-alih Dapat Hasil Tes Setelah Alami Gejala Corona, Warga Ini Ngaku Hanya Berujung Konsultasi Tanpa Tahu Dirinya Positif Atau Negatif Covid-19, Kok Bisa?

By Luvy Yulia Octaviani, Kamis, 26 Maret 2020 | 09:20 WIB
Ilustrasi corona

Ilustrasi corona

Dia dianjurkan untuk melakukan rapid test di RSUD Pasar Minggu, jika enggan melakukan tes di RSUP Fatmawati.

Hari itu juga dia menuju RSUD Pasar Minggu. Pantauan AN saat itu, dia melihat ada tiga tenda tepat di depan ruang IGD RSUD Pasar Minggu.

Tenda itu dibangun untuk warga yang mau menjalani rapid test.

Baca Juga: Bikin Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi, Dokter Ini Beri Teguran Keras pada Krisdayanti yang Harusnya Kerja Malah Asyik Plesiran di Tengah Pandemik Corona di Indonesia: Selanjutnya Dapat Hak Istimewa...

Namun siang itu, sekitar pukul 11.00 WIB, pihak rumah sakit sudah tidak menerima warga yang ingin melakukan rapid test.

Kala itu, RSUD Pasar Minggu hanya menerima 90 orang yang ingin melakukan rapid test. AN akhirnya dianjurkan untuk datang lebih pagi keesokan harinya.

Keesokkan harinya, Selasa (24/3/2020), AN datang pukul 07.15 WIB. Saat itu, sudah banyak orang menunggu.

Akhirnya sekitar pukul 07.45 WIB, seorang sekuriti datang ke lokasi tempat dilakukannya rapid test.

Sekuriti hanya meminta kartu tanda penduduk (KTP) warga yang ingin mengikuti rapid test.

"Jadi saya nunggu di sana dari sekitar jam 7 pagi dan baru dipanggil sekitar pukul setengah 11 siang," kata AN.

Ketika dipanggil, AN mulanya ditanya gejala yang dia alami selama ini.

"Pertama ditanya saya terakhir ketemu dengan siapa saja. Terus tanya saya kemana saja, gejala apa, saya bilang saya batuk-batuk. Lalu petugasnya tanya batuknya berdahak atau enggak? Saya bilang berdahak. Saya juga bilang alami sesak nafas," jelas AN.

Baca Juga: Krisdayanti Dihujat Habis-habisan Karena Nekat Plesiran ke Luar Negeri di Tengah Wabah Corona, Raul Lemos Pasang Badan Lindungi Sang Istri: Saya yang Bertanggung Jawab!