GridPop.ID - Saat ini hal yang paling ditakuti oleh ornag-orang adalah virus corona.
Bagaimana tidak, virus ini bisa menyebar dari satu orang ke orang yang lain dengan mudahnya.
Tak hanya itu, jika daya tahan tubuh kita tidak kuat maka kita akan mudah sekali terserang.
Bahkan virus ini juga bisa menyebar lewat orang yang sudah meninggal.
Baca Juga: Jangan 'Parno', Bersin Bukan Gejala Umum Virus Corona, Inilah yang Harus Diperhatikan!
Jika tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai dan mengikuti prosedur, maka orang yang memandikan dan menguburkan pun akan ikut tertular.
Ketakutan ini terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Ada seorang jenazah positif corona justru kesulitan untuk dimakamkan, karena banyak pihak yang menolak.
Mengutip Tribunnews pada Minggu (29/3/2020), insiden tersebut terjadi di Sidoarjo, pasien yang meninggal dinyatakan positif virus corona.
Namun, alih-alih mendapatkan bantuan mengurus jenazah, pasien Covid-19 yang meninggal tersebut justru kesulitan untuk disemayamkan.
Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin pun membagikan pengalamannya ini dia mengakui sangat sulit untuk memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal.
Menurut keterangan pasien tersebut meninggal pada Kamis (26/3/2020) pagi.
Pada saat pasien akan dimakamkan, tukang gali kubur yang tahu akan meggali makam pasien covid-19 yang meninggal, justru memilih kabur.
Dia pulang ke rumah karena ketakutan.
Padahal sesuai SOP jenazah Covid-19 yang meninggal harus segera dimakamkan tak boleh lebih dari 4 jam.
"Lubang makam memang sudah disediakan oleh tiga penggali kubur, pada Kamis dini hari," kata Nur Ahmad.
"Tetapi setelah itu ditinggal karena takut," katanya.
"Saya sampai mengejarnya ke rumahnya," imbuhnya.
"Saya yakinkan, dan saya beri alat pelindung diri," terangnya dikutip dari Kompas.com.
Alhasil, jenazah tersebut pun akhirnya berhasil dimakamkan, setelah Bupati berusaha meyakinkannya.
Sesuai dengan standar, jenazah Covid-19 dilapisi dengan plastik, kemudian ditutup peti ketika dimakamkan.
Sementara, petugas pemakaman menggunakan alat pelindung diri yaitu APD, sesuai standar medis, seusai digunakan baju pelindung ini harus segera dimusnahkan.
Bupati Sidoarjo Nur Ahmad juga sempat mengunggah proses pemakaman warga yang meninggal akibat Covid-19 melalui akun Facebooknya.
Video tersebut mendadak viral, dilihat sebanyak 6.341 kali dan dibagikan sebanyak 203 kali dengan 119 komentar.
Dalam tayangannya, pemakaman itu akhirnya dilakukan pada pagi buta pukul 03.40 dengan lampu penerangan dari mobil di komplek pemakaman di Desa Praloyo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Dia juga menjelaskan identitas pasien adalah domisili Sidoarjo.
Namun, dia dirawat di rumah sakit di Surabaya, pasien dinyatakan postif Covid-19 namun tidak dijelaskan secara detail karena sesuai aturan identitas lengkap pasien memang tidak boleh dibocorkan.
Hingga kini pasien virus corona di Indonesia kian merebak, angkanya sudah tembus 1.000 pasien, 59 orang disembuhkan dan 102 meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut sebanyak 994 orang pasien di antaranya dalam perawatan.
(*)