Find Us On Social Media :

Miliki Iklim Tropis, BMKG Sebut Virus Corona Tak Ideal Berada di Indonesia hingga Mampu Bantu Hambat Penyebaran Covid-19 Semakin Meluas, Namun Akan Sia-sia Hanya Karena Satu Hal Ini!

By Septiana Risti Hapsari, Minggu, 5 April 2020 | 20:00 WIB

BMKG Buktikan Bahwa Indonesia Sebenarnya Punya Modal Kuat untuk Hadapi Corona, Tapi Semuanya Seolah Jadi Sia-sia karena Hal Ini

 

GridPop.ID - Indonesia memang terkenal sebagai negara yang beriklim tropis.

Siapa sangka ternyata iklim tropis ini ada kaitannya tentang virus corona yang tengah menyerang hampir seluruh dunia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan analisis tentang pengaruh cuaca dan iklim dalam penyebaran penyakit Covid-19 di Indonesia.

Analisis dilakukan bersama 11 doktor di Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Matematika, didukung Guru Besar dan Doktor di Bidang Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Tak Terlihat Batang Hidungnya Ketika Presiden Jokowi dan Para Menteri Sibuk Urusi Corona, Ternyata Menhan Prabowo Subiato Wara-wiri Jalankan Tugas Penting Ini untuk Tangani Virus Covid-19

Kajian dilakukan dengan analisis statistik, pemodelan matematis, dan studi literatur.

Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, hasil kajian menunjukkan adanya indikasi pengaruh cuaca dan iklim dalam mendukung penyebaran wabah Covid-19, sebagaimana disampaikan dalam penelitian Araujo dan Naimi (2020), Chen et. al. (2020), Luo et. al. (2020), Poirier et. al (2020), Sajadi et.al (2020), Tyrrell et. al (2020), dan Wang et. al. (2020).

"Hasil analisis Sajadi et. al. (2020) serta Araujo dan Naimi (2020) juga menunjukkan sebaran kasus Covid-19 pada saat outbreak gelombang pertama, berada pada zona iklim yang sama, yaitu pada posisi lintang tinggi wilayah subtropis dan temparate," kata Dwikorita kepada Kompas.com, Sabtu (4/4/2020).

Baca Juga: Tak Taat Aturan Lockdown, 22 Orang Malah Asyik Pesta Seks Selama 48 Jam di Tengah Pandemi Corona, Polisi Temukan Hal Mencengangkan Ini Ketika Menggeledah Lokasi!

Kondisi ideal virus corona

Dari hasil penelitian tersebut, lanjut dia, dapat disimpulkan sementara bahwa negara-negara dengan lintang tinggi cenderung mempunyai kerentanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara tropis.

Dwikorita menambahkan, penelitian Chen et. al. (2020) dan Sajadi et. al. (2020) menyatakan bahwa kondisi udara ideal untuk virus corona adalah temperatur sekitar 8-10 derajat celsius dan kelembapan berkisar 60-90 persen.

"Artinya, dalam lingkungan terbuka yang memiliki suhu dan kelembapan yang tinggi merupakan kondisi lingkungan yang kurang ideal untuk penyebaran kasus Covid-19," ujar dia.

Baca Juga: Nikmati Kekayaan Keluarga Bakrie hingga Ngaku Sangat Disayang Mertua, Nia Ramadhani Syok dan Keheranan saat Dengar Ardi Bakrie Minta Izin Nikah Lagi: Mau Nggak Mau Harus Ikhlasin!

Para peneliti tersebut menyimpulkan, kombinasi dari temperatur, kelembapan relatif cukup memiliki pengaruh dalam penyebaran transmisi Covid-19. Menurut Dwikorita, penelitian oleh Bannister-Tyrrell et. al. (2020) juga menemukan adanya korelasi negatif antara temperatur (di atas 1 derajat celsius) dengan jumlah dugaan kasus Covid-19 per hari.

"Mereka menunjukkan bahwa bahwa Covid-19 mempunyai penyebaran yang optimum pada suhu yang sangat rendah (1-9 derajat celsius)," tutur dia.

Hal ini berarti, semakin tinggi temperatur maka kemungkinan adanya kasus Covid-19 harian akan semakin rendah.

Baca Juga: 9 Tahun Pernikahannya Selalu Harmonis, Zaskia Sungkar Hanya Bisa Lakukan Hal Ini saat Borok Irwansyah Terbongkar: Manusia Mana Ada yang Sempurna

Iklim tropis bantu hambat penyebaran virus

Lebih lanjut, Wang et. al. (2020) menjelaskan bahwa serupa dengan virus influenza, virus corona baru ini cenderung lebih stabil dalam lingkungan suhu udara dingin dan kering.

"Kondisi udara dingin dan kering tersebut dapat juga melemahkan 'host immunity' seseorang, dan mengakibatkan orang tersebut lebih rentan terhadap virus sebagaimana yang dituliskan dalam studi Wang et al. (2020) tersebut," papar Dwikorita.

Ia menjelaskan, penelitian Araujo dan Naimi (2020) memprediksi dengan model matematis yang memasukkan kondisi demografi manusia dan mobilitasnya, menyimpulkan bahwa iklim tropis dapat membantu menghambat penyebaran virus tersebut.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Netizen Dibuat Heboh dengan Unggahan Dian Nitami yang Pamerkan Sosok Cucunya yang Berusia 3 Tahun: Loh, Anaknya kan Baru Belasan Tahun Umurnya?

"Mereka juga menjelaskan lebih lanjut bahwa terhambatnya penyebaran virus dikarenakan kondisi iklim tropis dapat membuat virus lebih cepat menjadi tidak stabil," kata dia.

Dengan demikian, lanjut Dwikorita, penularan virus corona dari orang ke orang melalui lingkungan iklim tropis cenderung terhambat dan akhirnya kapasitas peningkatan kasus terinfeksi untuk menjadi pandemik juga akan terhambat.

Kajian tim gabungan ini menjelaskan, analisis statistik dan hasil pemodelan matematis di beberapa penelitian di atas mengindikasikan bahwa cuaca dan iklim merupakan faktor pendukung untuk kasus wabah ini berkembang pada outbreak yang pertama di negara atau wilayah dengan lintang linggi.

Namun, bukan faktor penentu jumlah kasus, terutama setelah outbreak gelombang yang ke dua.

Baca Juga: Reino Barack Tak Percaya dengan Kondisi Pernikahannya, Syahrini Bongkar Fakta Mengejutkan Tentang Rumah Tangganya Hingga Blak-blakan Ceritakan Momen saat Lalui Malam Pertama: Heboh Banget

Peningkatan kasus dipengaruhi mobilitas manusia

Meningkatnya kasus pada gelombang kedua saat ini di Indonesia tampaknya lebih kuat dipengaruhi oleh pengaruh pergerakan atau mobilitas manusia dan interaksi sosial.

Kondisi cuaca atau iklim serta kondisi geografi kepulauan di Indonesia, sebenarnya relatif lebih rendah risikonya untuk berkembangnya wabah Covid-19. Namun, fakta menunjukkan terjadinya lonjakan kasus akibat virus SARS-CoV-2 di Indonesia sejak awal Maret 2020.

Baca Juga: Tengah Jalani Karantina di Tengah Pandemi Virus Corona, Felicya Angelista Malah Tega Lakukan Hal Ini pada Caesar Hito hingga Bikin Calon Suaminya Geram: Gitu Amat Lo Ngorbanin Gue!

"Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa dengan suhu rata-rata berkisar antara 27 hingga 30 derajat celsius dan kelembapan udara berkisar antara 70-95 persen, dari kajian literatur sebenarnya merupakan lingkungan yang cenderung tidak ideal untuk outbreak Covid-19," kata Dwikorita.

Berdasarkan fakta dan kajian terhadap beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, tim gabungan antara BMKG dan UGM ini merekomendasikan, apabila mobilitas penduduk dan interaksi sosial benar-benar dapat dibatasi, disertai dengan intervensi kesehatan masyarakat (Luo et. al. 2020 dan Poirier et. al., 2020), maka faktor suhu dan kelembapan udara dapat menjadi faktor pendukung dalam mengurangi risiko penyebaran wabah yang terjadi.

Baca Juga: Dunia Dibuat Kelabakan Karena Wabah Covid-19, Sang Raja Dangdut Rhoma Irama Ciptakan Lagu Bertajuk 'Virus Corona'

Waspada demam berdarah

Selain itu, perlu diwaspadai bahwa memasuki April hingga Mei, sebagian besar wilayah Indonesia memasuki pergantian musim yang sering ditandai dengan merebaknya wabah penyakit demam berdarah. Dengan begitu, masyarakat diimbau terus menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh, dengan memanfaatkan kondisi cuaca untuk beraktivitas atau berolahraga pada jam yang tepat.

Baca Juga: Tak Terlihat Batang Hidungnya Ketika Presiden Jokowi dan Para Menteri Sibuk Urusi Corona, Ternyata Menhan Prabowo Subiato Wara-wiri Jalankan Tugas Penting Ini untuk Tangani Virus Covid-19

Tak hanya itu, masyarakat diminta lebih ketat menerapkan physical distancing dan pembatasan mobilitas dengan tinggal di rumah dan intervensi kesehatan masyarakat, sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19 secara lebih efektif.

"Karena cuaca yang sebenarnya menguntungkan ini, tidak akan berarti optimal tanpa penerapan seluruh upaya tersebut dengan lebih maksimal dan efektif," pungkas Dwikorita.

(*)

Baca Juga: Rela Namanya Tercoreng Hingga Dicap Pelakor Semasa Hidup, Mulan Jameela Akui Nikahi Ahmad Dhani Bukan Karena Cinta, Malah Incar Sosok Ini Sejak Lama: Tapi Mas Dhaninya Nangis!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Iklim Tropis Bantu Hambat Penyebaran Virus Corona Covid-19"