Find Us On Social Media :

Pasar Hewan Hanya Dijadikan Pengalihan Isu, Terkuak Fakta Bahwa Kesalahan Fatal Laboratorium di Wuhan Jadi Biang Kerok Munculnya Virus Covid-19, Namun Bukan Untuk Senjata Biologis, Lalu untuk Apa?

By Septiana Risti Hapsari, Sabtu, 18 April 2020 | 16:30 WIB

Gambar para peneliti dalam laboratorium Wuhan

GridPop.ID - Sejak awal munculnya virus corona jenis Covid-19 ini, pasar hewan di Wuhan disebut-sebut sebagai biang kerok.

Namun ternyata, pasar tersebut hanya dijadikan kambing hitam.

Dilansir dari Fox News, Kamis (16/4), berbagai sumber yang telah diberi pengarahan tentang perincian tindakan awal oleh pemerintah China dan melihat materi yang relevan memberi tahu Fox News.

Sumber percaya bahwa transmisi awal virus adalah kelelawar ke manusia, dan bahwa 'patient zero' atau pasien nol bekerja di lab tersebut, lalu dia bepergian masuk ke populasi di Wuhan.

Baca Juga: Kembali Bertingkah, Donald Trump Tega Hentikan Kucuran Dana pada WHO di Tengah Carut-marutnya Dunia Hadapi Pandemi Virus Corona, Menlu Rusia: Ini Langkah yang Layak Dikutuk dan Dicela!

Ditanya oleh Fox News, John Roberts tentang pelaporan itu, Presiden Trump berkomentar pada konferensi pers virus corona pada hari Rabu:

"Semakin banyak kita mendengar cerita ... kita sedang melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi yang mengerikan ini."

Dokumen merinci upaya awal oleh dokter di lab dan upaya awal lockdown.

Pasar bebas Wuhan awalnya diidentifikasi sebagai titik asal yang mungkin tidak pernah menjual kelelawar.

Baca Juga: Jumlah Korban Terjangkit di Seluruh Dunia Capai Angka Lebih dari 2 Juta, Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari Semakin Bervariasi, Berikut 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona yang Perlu Diperhatikan!

Sumber itu juga mengatakan kepada Fox bahwa menyalahkan pasar bebas adalah upaya China untuk menutupi kesalahan lab, bersama dengan upaya propaganda negara yang menargetkan AS dan Italia.

Pejabat Kedutaan Besar AS pada Januari 2018 sudah memperingatkan tentang keselamatan yang tidak memadai di laboratorium Institut Virologi Wuhan.

Dia menyampaikan informasi tentang para ilmuwan yang melakukan penelitian berisiko terhadap virus corona dari kelelawar, The Washington Post melaporkan Selasa.

Menanggapi laporan itu, Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan Selasa sore:

Baca Juga: Waspadalah! Sudah Terapkan Physical Distancing dan Rajin Mencuci Tangan, 2 Keluarga Ini Ternyata Masih Tertular Virus Corona, Ternyata Gara-gara Hal yang Sering Ditemui di Tempat Umum Ini!

"Seharusnya tidak mengejutkan bagi Anda bahwa kami telah tertarik pada hal itu dan kami dan mempekerjakan banyak intelijen."

Berbicara kepada "The Story" Rabu malam, Sekretaris Negara Mike Pompeo berkomentar:

"Yang kami tahu adalah kami tahu bahwa virus ini berasal dari Wuhan, Cina."

"Kami tahu ada Institut Virologi Wuhan yang hanya beberapa mil jauhnya dari tempat pasar bebas dulu."

Baca Juga: Sungguh Memilukan, 46 Dokter RSUP Kariadi Semarang Jadi Garda Terdepan Ini Jalani Isolasi Setelah Dinyatakan Positif Virus Corona, Begini Kondisinya Sekarang

"Masih banyak yang harus dipelajari. Anda harus tahu bahwa pemerintah Amerika Serikat bekerja keras untuk mengetahuinya."

Mengenai peringatan Departemen Luar Negeri tentang laboratorium Wuhan, Pompeo mengatakan instalasi "berisi bahan yang sangat menula."

"Kami tahu mereka sedang mengerjakan proyek ini, banyak negara lain juga punya program seperti ini."

"Namun negara-negara lain sangat terbuka dan transparan , mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan virus agar tetap aman."

Baca Juga: Nekat Pulang Kampung Setelah Dinyatakan Positif Corona, Satpam Ini Malah Berinteraksi dengan Warga Sekitar, Alhasil Warga Satu Desa Jalani Rapid Test

"Mereka juga mengizinkan pengamat dari luar untuk memastikan semua proses dan prosedur benar. Saya hanya berharap itu terjadi di tempat ini."

Jadi, covid-19 berasal dari lab tetapi bukan sebagai senjata biologis.

Melainkan sebagai bagian dari upaya China untuk menunjukkan bahwa upayanya untuk mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan Amerika Serikat.

Orang Amerika pada awalnya membantu melatih orang China dalam suatu program yang disebut 'PREVENT' jauh sebelum China mulai mengerjakan virus ini.

Baca Juga: Warga Kocar-kacir Lantaran Kasus Corona di Negaranya Tertinggi di Dunia, Donald Trump Malah Bersikap Angkuh Hingga Berencana Bakal Buka Lagi Akses Perekonomian pada Bulan Mei

Pemerintah Prancis membantu orang China mendirikan laboratorium Wuhan.

China "100 persen" menekan data dan mengubah data, kata sumber itu kepada Fox News.

Saat corona awal menyebar, sampel dihancurkan, area yang terkontaminasi digosok, beberapa laporan awal dihapus, dan artikel akademik terhenti.

Ada dokter dan jurnalis yang "menghilang" karena memperingatkan penyebaran virus dan sifatnya yang menular dari manusia ke manusia.

China bergerak cepat untuk menutup perjalanan domestik dari Wuhan ke seluruh China, tetapi tidak menghentikan penerbangan internasional dari Wuhan.

Baca Juga: Sebut Wabah Corona Bakal Selesai Sebelum Ditemukan Vaksin, Ahli Tarot Ini Akui Ada Dampak Positif yang Dirasakan Warga Indonesia Hingga Alami Perubahan Drastis Usai Pandemi Berakhir, Ada Apa?

Selain itu, sumber mengatakan kepada Fox News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlibat sejak awal dalam membantu China menutupi jejaknya.

Dalam enam hari setelah para pejabat tinggi China secara diam-diam menentukan bahwa mereka kemungkinan menghadapi pandemi dari virus corona baru, kota Wuhan justru menjadi tuan rumah perjamuan massal untuk puluhan ribu orang.

Jutaan orang mulai bepergian untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Presiden Xi Jinping memperingatkan publik pada hari ketujuh, 20 Januari. Tetapi pada saat itu, lebih dari 3.000 orang telah terinfeksi selama hampir satu minggu 'kebenaran disembunyikan.'

"Jika mereka mengambil tindakan enam hari sebelumnya, jumlah pasien dan fasilitas medis akan jauh lebih sedikit," kata Zuo-Feng Zhang, seorang ahli epidemiologi di University of California, Los Angeles.

(*)

Baca Juga: Sebelum Corona, Ini 5 Wabah Mematikan yang Pernah Terjadi Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Laporan Eksklusif: Covid-19 Memang Berasal dari Laboratorium di Wuhan Tempat 'Patient Zero' Bekerja, Namun Tujuannya Bukan untuk Menjadi Senjata Biologis, Lalu untuk Apa?