Find Us On Social Media :

Diperlakukan Tidak Manusiawi hingga Diterlantarkan Petugas Medis, Seorang Istri Terpaksa Harus Awetkan Mayat Suaminya yang Positif Terjangkit Covid-19 dengan Es Batu

By Septiana Risti Hapsari, Senin, 20 April 2020 | 14:30 WIB

Ilustrasi jenazah.

GridPop.ID - Wabah virus corona ini menyerang hampir seluruh negara di dunia, termasuk Amerika Serikat.

Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang memiliki korban terbanyak akibat virus Covid-19.

Banyak sekali jumlah korban yang tak tertolong.

Banyaknya jumlah kematian di Amerika Serikat belakangan ini telah membuat petugas medis kuwalahan.

Baca Juga: Disebut Kota Mayat, 6.700 Orang Meninggal Akibat Virus Corona Dalam 2 Minggu, Mayat-mayat Dibiarkan Tergeletak di Jalanan Ini Karena Kehabisah Lahan untuk Menguburnya!

Seperti diketahui, negara pimpinan Donald Trump itu menjadi satu-satunya negara di dunia dengan kasus infeksi Covid-19 melebihi 500.000.

Hal itu tentu bukan kabar yang menyenangkan, mengingat pandemi ini masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal berhenti.

Kisah-kisah pilu mulai bermunculan di tengah wabah.

Sebuah kisah memilukan terjadi di New York, Amerika Serikat seorang istri simpan mayat suaminya yang meninggal dunia.

Mengutip Daily Mirror pada Minggu (19/4/20), wanita tersebut diminta oleh petugas untuk menunggu selama 3 hari sebelum jenazahnya diurus.

Baca Juga: Seluruh Dunia Dibuat Kelabakan oleh Virus Corona, Donald Trump Peringatkan China Harus Hadapi Konsekuensi Atas Pandemi Global Ini: Kesalahan adalah Kesalahan, Seluruh Dunia Menderita Karenanya!

Menurut keterangan, suami dari wanita tersebut diindikasi meninggal akibat virus corona.

Wanita bernama Tami Treadwell, dari Harlem, New York mengatakan, dia tak ada pilihan lain selain mengawetkan mayat suaminya dengan es batu, setelah petugas meninggalkan mereka.

Menurut keterangan suaminya ditinggalkan oleh pekerja darurat setelah melakukan CPR.

Kemudian memaksa secara mati-matian untuk mencari seseorang yang mau mengambil mayat itu tetapi petugas tidak mendengarkannya.

Baca Juga: Belum Usai Penderitaan Akibat Corona, Warga Solo Kembali Dibuat Geger Melihat Ribuan Cacing Keluar Dari Tanah, Ahli Beberkan Alasannya hingga Singgung Fenomena Alam dan Gunung yang Dianggap Tidur Tiba-tiba Bangun

Dia diberi tahu oleh kantor pemeriksaan medis kota bahwa butuh waktu tiga jam hingga tiga hari untuk mengurus mayat itu, lapor New York Post.

Treadwell, menganggap perlakukan ini sebagai hal yang tidak manusiawi.

Dia mengatakan, keluarganya sudah menelpon 20 rumah duka sebelumnya di Englewood, New Jersey.

Salah satunya setuju untuk mengurus jenazah ayah empat anak tersebut.

Baca Juga: Nasi Sudah Menjadi Bubur, Dunia Terlanjur Menderita karena Corona, Titik Awal Bencana Terkuak: Wanita Ini Dibungkam hingga Bikin Geger karena Tak Boleh Ungkap Temuannya Soal Covid-19, Siapa Dia?

Namun petugas tidak bisa mengurusnya sampai rumah duka jadi dia harus menunggu.

"Walikota de Blasio kamu harus menunjuk seseorang untuk mengeluarkan mayat-mayat ini dari sini, orang-orang banyak yang meninggal di rumahnya," katanya.

Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/4) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari.

Seorang dokter memberi tahu Treadwell, bahwa suaminya harus tetap berada di rumah.

Baca Juga: Kobarkan Semangat dan Optimis Virus Corona Berakhir di Bulan Ini, Jokowi Sebut Kondisi Ekonomi Indonesia Akan Kembali Bersinar Berkat Sektor Pariwisata: Covid-19 Ini Selesai Kita Manfaatkan dengan Baik!

"Dia telah bekerja sepanjang waktu, sebagai pengirim barang. Bahkan dia tidak bisa tinggal di rumah karena kantor sangat membutuhkannya," katanya.

"Ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi," tambahnya.

Polisi sempat datang ke apartemen Treadwell saat mendengar ada berita penembakan.

Namun, sampai di sana, mereka mendapati suami Treadwell yang justru meninggal dunia, namun tidak memiliki luka tembak sama sekali.

Baca Juga: Kembali Bertingkah, Donald Trump Tega Hentikan Kucuran Dana pada WHO di Tengah Carut-marutnya Dunia Hadapi Pandemi Virus Corona, Menlu Rusia: Ini Langkah yang Layak Dikutuk dan Dicela!

Pekerja darurat dipanggil untuk memeriksa keadaannya, namun setelah melakukan CPR mereka meninggalkannya.

Keluarga Treadwell juga menyangkal ada yang melaporkan terjadinya kasus penembakan, karena dia tidak tahu sama sekali.

Kemungkinan besar adalah suami Treadwell meninggal akibat Covid-19 karena dia memiliki gejala yang sangat mirip.

Hal ini menambah daftar panjang situasi di AS yang babak belur akibat wabah ini.

Baca Juga: Jumlah Korban Terjangkit di Seluruh Dunia Capai Angka Lebih dari 2 Juta, Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari Semakin Bervariasi, Berikut 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona yang Perlu Diperhatikan!

Sebelumnya dilaporkan, sebuah rumah sakit di Detroit AS juga kewalahan menangani mayat-mayat pasien Covid-19.

Akhirnya mereka membuat ruangan darurat di tempat parkir sebagai penampungan jenazah sebelum di makamkan.

Hingga saat ini AS memiliki jumlah kasus virus corona terkonfirmasi paling tinggi di seluruh dunia.

Totalnya mencapai, 738.830 kasus dan 39.014 orang meninggal dunia.

Sementara itu, New York adalah kota paling besar dengan jumlah korban mencapai 241.041 pasien terkonfirmasi, menjadikannya kota terparah di dunia saat ini.

(*)

Baca Juga: Waspadalah! Sudah Terapkan Physical Distancing dan Rajin Mencuci Tangan, 2 Keluarga Ini Ternyata Masih Tertular Virus Corona, Ternyata Gara-gara Hal yang Sering Ditemui di Tempat Umum Ini!

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul: Seorang Istri Terpaksa Simpan dan Awetkan Mayat Suaminya yang Meninggal Akibat Covid-19 dengan Es Batu, Karena Petugas Menerlantarkannya