Find Us On Social Media :

Pemerintah Masih Kalang Kabut dengan Wabah Corona, Peneliti Dunia Malah Ungkap Indonesia Berpotensi Alami Tsunami Dahsyat di Wilayah Calon Ibu Kota Baru Tanah Air, Benarkah?

By Septiana Risti Hapsari, Sabtu, 25 April 2020 | 04:15 WIB

Ilustrasi tsunami

GridPop.ID - Saat ini Pemerintah Indonesia masih direpotkan dengan wabah virus corona yang menyerang.

Dari hari ke hari jumlah korban yang berjatuhan masih selalu bertambah.

Tak tanggung-tanggung, jumlah lonjakannya naik seacara fantastis.

Hingga kini, pemerintah pun masih pontang-panting berusaha menekan lonjakan angka tersebut.

Baca Juga: Bikin Merinding, Donasikan Tubuhnya untuk Penelitian Saat Dirinya Meninggal, Para Ahli Temukan Hal Mengejutkan Setelah Bongkar Jenazah Korban Covid-19, Organ Tubuh dan Bagian Ini Rusak Setelah Terinfeksi Corona

Ironisnya, di tengah wabah virus corona yang masih merajalela, Indonesia justru dilanda kabar yang kurang mengenakkan.

Pasalnya, baru-baru ini, sejumlah peneliti menyebut Indonesia berpotensi kembali mengalami tsunami.

Ya, peneliti gabungan dari Inggris dan Indonesia mengungkap adanya potensi risiko tsunami di wilayah yang dipilih sebagai calon ibu kota baru.

Hal tersebut bermula dari tanah longsor bawah laut yang pernah beberapa kali terjadi di Selat Makassar, antara pulau Kalimantan dan Sulawesi.

Baca Juga: Konspirasi Tentang Virus Corona Beredar Luas Hingga Dipercaya Masyarakat, Begini Pendapat Paranormal Denny Darko: Kita Harus Tetap Hidup!

Jika kejadian tanah longsor yang paling besar terulang hari ini, tsunami pun diprediksi akan muncul dan bisa membanjiri Teluk Balikpapan yang mana merupakan daerah yang dekat dengan calon ibu kota.

Meski begitu, para peneliti ini mengatakan tidak perlu bereaksi berlebihan.

"Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan untuk menilai situasi ini dengan tepat. Namun demikian, ini adalah sesuatu yang mungkin harus dipertimbangkan sebagai risiko oleh pemerintah Indonesia — meskipun kita hanya membicarakan peristiwa 'frekuensi rendah, dampak tinggi'," ujar Dr. Uisdean Nicholson dari Heriot-Watt University, Inggris, dikutip dari Kompas.com.

Selain tsunami, peneliti lain di makalah ini, Dr. Rachel Brackenridge dari Universitas Aberdeen, juga menyebut adanya 19 potensi peristiwa yang dapat terjadi.

Baca Juga: 25 Orang Terpaksa Dilarikan Ke Puskesmas Usai Alami Mual Muntah Akibat Kerancunan Setelah Nekat Konsumsi Daging Anjing, Ini 3 Bahaya Mengerikan Jika Ngotot Makan Hewan Ini!

"Saya memetakan 19 peristiwa, tetapi itu dibatasi oleh resolusi data. Akan ada kejadian lainnya, yang terlalu kecil untuk saya lihat," ujar Dr. Rachel Brackenridge kepada BBC News dikutip dari Kompas.com.

Sedimen yang menumpuk dari waktu ke waktu yang akhirnya roboh, barangkali dipicu oleh guncangan gempa bumi setempat, hal yang lazim di Indonesia.

Hal yang belum diketahui tim peneliti saat ini ialah kapan tepatnya longsor bawah laut ini terjadi.

"Peristiwa longsor terbesar dan tsunami terbesar kemungkinan bakal terjadi ketika laju pengiriman sedimen sangat tinggi tapi pemicunya jarang terjadi, sehingga ketika terjadi longsor volumenya sangat besar,” sambungnya.

Baca Juga: Bikin Merinding, Donasikan Tubuhnya untuk Penelitian Saat Dirinya Meninggal, Para Ahli Temukan Hal Mengejutkan Setelah Bongkar Jenazah Korban Covid-19, Organ Tubuh dan Bagian Ini Rusak Setelah Terinfeksi Corona

Seperti diketahui, Indonesia pernah mengalami dua peristiwa tsunami yang disebabkan tanah longsor pada tahun 2018, yakni ketika sisi gunung berapi Anak Krakatau runtuh dan saat gempa memicu tanah longsor di Teluk Palu, Sulawesi.

Karena hal tersebut, peneliti pun mengatakan tsunami bisa diakibatkan oleh sumber selain gempa megathrust di dasar laut seperti yang terjadi di Sumatra pada tahun 2004.

Hal ini tentu menarik perhatian para peneliti.

Baca Juga: Namanya Tercoreng Karena Dituding Pelakor, Ternyata Mulan Jameela Bukan Jadi Alasan Ahmad Dhani dan Maia Estianty Bercerai, Ternyata Inilah Penyebab yang Sesungguhnya!

Mengingat pada tahun lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan akan memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan.

Pusat administrasi baru akan dibangun di dua kabupaten - Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara - di provinsi Kalimantan Timur, dekat dengan kota Balikpapan dan Samarinda.

Studi dasar laut ini diterbitkan oleh Geological Society of London.

(*)

Baca Juga: 4 Bulan Plesiran ke Luar Negri, Artis Sultan Andara Ini Injakkan Kaki di Indonesia, Namun Dirinya Langsung Bergegas Temui Sosok Ini yang Santer Diisukan Pacari Ayu Ting Ting, Kenapa?

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul: Belum Kelar Wabah Virus Corona, Peneliti Dunia Malah Sebut Indonesia Tengah ‘Dihantui’ Potensi Tsunami Besar di Wilayah Ini, di Mana?