Find Us On Social Media :

Lontarkan Pernyataan Kontroversial Wanita Bisa Hamil di Kolam Renang hingga Viral, Sitti Hikmawatty Telan Pil Pahit Diberhentikan Secara Tidak Hormat dari Jabatannya, Ternyata Begini Prosesnya

By None, Minggu, 26 April 2020 | 10:00 WIB

Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty

Hasil tindak lanjutnya, Sitti lantas mesti menelan pil pahit lantaran direkomendasukan agar diberhentikan secara tidak hormat dari jabatannya sebagai Komisioner KPAI.

Baca Juga: Dipersunting Pengusaha Tampan Keturunan Arab, Vebby Palwinta Menangis Sesenggukan Saat Disuruh Lakukan Satu Hal Ini Sampai Tak Berani Lihat Wajah Sang Suami, Kenapa?

Melalui rapat pleno, Dewan Etik KPAI menyimpulkan bahwa pernyataan Sitti mengenai kehamilan di kolam renang telah berdampak negatif tidak hanya pada diri Sitti pribadi, melainkan juga terhadap KPAI serta bangsa dan negara.

Pernyataan itu menimbulkan reaksi publik yang luas dari dalam maupun luar negeri, terutama dalam bentuk kecaman dan olok-olok.

Dalam serangkaian persidangan, Sitti dinilai tidak memberikan keterangan yang jujur di hadapan Dewan Etik perihal tidak adanya referensi maupun argumentasi ilmiah yang mendukung pernyataan tentang kehamilan di kolam renang.

Sitti juga disebut tidak bersedia dengan besar hati mengakui kesalahannya. Dewan Etik pun menilai, Sitti telah menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya.

"Komisioner terduga tetap tidak bersedia mengakui kesalahannya meskipun Dewan Etik telah berkali-kali memberikan kesempatan untuk itu," ujar Ketua Dewan Etik KPAI, I Dewa Gede Palguna.

Baca Juga: Alih-alih Tersanjung Dipuji Luna Maya Soal Daya Tariknya, Raffi Ahmad Justru Berdalih Singgung Soal Ariel NOAH Hingga Buat sang Artis Salah Tingkah: Kamu Kan Bukan Penyanyi!

"Ketidakbersediaan untuk mengakui kesalahan demikian merupakan pemberatan terhadap pelanggaran etik yang dilakukan oleh komisioner terduga," lanjutnya.

Dewan Etik berpandangan, pelanggaran etik yang dilakukan Sitti disebabkan karena lemahnya kompetensi teknis, kompetensi etika, dan kompetensi kepemimpinan.

Padahal, ketiga kompetensi tersebut merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang pejabat publik.

Namun demikian, selama memberikan keterangan di hadapan Dewan Etik, Sitti dinilai telah berperilaku sopan.