Find Us On Social Media :

Sejak Usia 4 Tahun Didoktrin Sebagai Manusia Setengah Dewa, Ternyata Masa Kecil Kim Jong Un Sangat Dimanjakan oleh Orang Tuanya Hingga Miliki Kandang Monyet dan Beruang Sebagai Hiburan

By Luvy Yulia Octaviani, Selasa, 28 April 2020 | 14:20 WIB

Kim Jong Un didoktrin menjadi manusia setengah dewa sejak kecil hingga selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya

GridPop.ID - Kim Jong Un memang dikenal sebagai diktaktor Korea Utara yang sangatlah kejam.Bahkan demi kekuasaan, Kim Jong Un tak padang bulu rela menghabisi siapa saja termasuk keluarganya sendiri.Masa kecil Kim Jong Un pun sangatlah dimanjakan oleh kedua orang tuanya.

Baca Juga: Rumahnya Diamuk Massa Lantaran Sang Anak Laporkan Kegiatan Tarawih di Tengah PSBB Corona, Ayah Ini Pasang Badan Hingga Ungkap Alasan Ini: Saya Sudah Tua, Anak Tak Ingin Saya Kena CoronaPenulis biografi Kim Jong Un mengatakan, Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu di masa kecilnya adalah bocah manja dan yakin dirinya manusia setengah dewa. Anne Fifield dalam bukunya The Great Successor: The Divinely Perfect Destiny of Brilliant Comrade Kim Jong Un menuliskan hal tersebut, yang dikutip oleh Daily Star Sabtu (25/4/2020). Di bukunya yang terbit tahun lalu itu, Fifield mencatat kehidupan masa kecil Kim Jong Un, sebagai seorang anak dan remaja yang dikirim belajar ke Swiss. Fifield menggambarkan putra Kim Jong Il dan cucu Kim Il Sung itu adalah "bocah manja" di masa kecil.

Baca Juga: Bak Cerita di Drama Korea, Ini Kisah Cinta Pramugari Cantik dan Pasukan Elite Kopassus yang Berbuah Manis: Romantis namun Dipenuhi dengan Banyak Rahasia

"Kontak dengan anak lain jarang terjadi," tulis Fifield. Ia pun menceritakan ulang tahun ke-8 Kim Jong Un dihadiri oleh orang dewasa berpangkat tinggi, bukan anak-anak seusianya. Dia rutin memakai seragam militer mini dan orang-orang dewasa para petinggi negara berada di sekitarnya, ungkap Fifield. Dalam wawancara dengan Vox, Fifield menuturkan, "Dia dibesarkan untuk percaya bahwa dia adalah manusia setengah dewa dari usia 3 atau 4, mungkin selama dia bisa ingat."

Baca Juga: Wajahnya Bak Pinang Dibelah Dua dengan Sang Kakak, Intip Paras Cantik Adik Bella Saphira yang Berprofesi sebagai DokterOrangtua Kim memastikan kebutuhan anaknya selalu dipenuhi para staf, dengan taman-taman di rumahnya dipenuhi kandang berisi monyet dan beruang untuk hiburannya. Ruang bermain besar juga dimilikinya, yang mungkin "koleksinya lebih banyak dari toko mainan mana pun di Eropa" sehingga banyak orang menyebutnya taman, demikian yang diberitakan Daily Mirror.Bahkan ketika rakyat Korea Utara menderita kelaparan, Kim mungkin tidak menyadari kondisi mengerikan yang mereka alami, lanjut Fifield yang kini menjadi kepala biro The Washington Post di Beijing. Para propagandis juga disebutnya mengklaim Kim adalah penembak jitu, yang bisa tepat menembak bola lampu dari jarak 100 meter. Ketika Kim Jong Un berusia 8 tahun, ia diyakini mampu mengendarai truk dengan kecepatan 80 mil/jam yakni sekitar 128 km/jam.

Baca Juga: Semprot Oknum Pemerintahan dan Pengusaha Asal Sumut, Hotman Paris Prihatin Dengar Kisah Keluarga yang Diusir dari Kontrakan Hingga Tak Makan Berhari-hari: Kirim Stafmu, Mana Pengusaha Medan?

Lebih lanjut Fifield mengatakan, Kim Jong Un dekat dengan ibunya, Ko Yong Hui. Dari ibunya pula Kim dipercaya sebagai seorang jenius militer dan menyukai basket."Pengaruh ibunya terlihat di mana-mana dari kartun-kartunnya yang tiba-tiba mulai muncul di TV hingga cara anak-anaknya dipromosikan dan naik pangkat," ungkap Fifield. Pada 1990-an Kim dikirim untuk menetap dan belajar di Sekolah Internasional Bern di Swiss dengan identitas palsu.

Baca Juga: Nikah Siri dengan Pengusaha Tajir Melintir Beranak Satu, Ayah Zaskia Gotik Akhirnya Buka Suara Berikan Tanggapan Setelah Tahu Kabar Itu: Orang Tua Mendoakan! Ini dilakukan dengan harapan bahwa paparan terhadap dunia Barat akan mengubahnya menjadi seorang reformis - tetapi penulis mengatakan yang sebenarnya terjadi adalah sebaliknya. Dia mengatakan kepada Vox: "Apa yang dia pelajari selama di Swiss adalah, jika itu bukan karena mitos dan dinasti keluarga, dia bukan siapa-siapa." Mengetahui bahwa tanpa koneksinya dia akan menjadi "anak imigran gemuk biasa yang pergi ke sekolah dan berjuang mengerjakan PR matematika", dia memutuskan untuk "menerapkan" sistem.Meskipun dia akan "menendang dan meludah" pada teman-teman sekolahnya karena marah dan frustrasi, Fifield mengatakan tidak ada bukti Kim menjadi psikopat - dan benar dia punya empat teman dekat. Kim Jon Un secara rutin bermain basket sepulang sekolah, diawasi oleh paman dan bibinya yang bertindak sebagai wali. Mereka akan mengatur kursi seperti piknik dan menghiburnya - sesuatu yang oleh teman sekelas dianggap "aneh". Ketika ia mengambil alih kekuasaan dari ayahnya pada 2011, banyak yang mengira dinasti itu akan runtuh dalam beberapa bulan.

Baca Juga: Bak Tebal Muka, Dipecat Secara Tak Hormat oleh Presiden Jokowi, Sitti Hikmawatty Ngotot Tak Mau Akui Kesalahannya Soal Teori Kehamilan di Kolam Renang: Saya Tak Paham, Itu Berlebihan!

Namun Fifield menulis bahwa setiap langkahnya telah dihitung untuk memastikan ia tetap berkuasa.Di bawah komando Kim Jong Un, negara itu melakukan uji coba bom hidrogen pertama yang berhasil pada 2017, dan telah mengembangkan generasi baru peretas siber. Fifield percaya bahwa Kim terus berusaha terlihat seperti kakeknya, yang masih dihormati di Korea Utara, dan kekejaman Kim juga tak menutup kemungkinan memakan korban dari keluarganya sendiri.

Baca Juga: Sepi Job karena Corona, Iis Dahlia Pusing Bayar Cicilan Rp 250 Juta Tiap Bulan untuk Lunasi Utang Rumah: Kalau Nganggur 4 Bulan Aja Udah Rp 1 M Bayar ke BankSaudara tiri Kim Jong Nam tewas setelah diracun oleh seorang utusannya di Bandara Internasional Kuala Lumpur Malaysia pada 2017. Sementara kematiannya dianggap secara resmi sebagai pembunuhan, itu dianggap oleh banyak orang sebagai eksekusi publik.Meskipun tidak pernah terbukti, Kim diyakini telah memerintahkan pembunuhan itu, karena percaya bahwa saudara tirinya adalah ancaman bagi kekuasaannya. Empat tersangka Korea Utara meninggalkan bandara, tak lama setelah pembunuhan dan meninggalkan Korea tanpa ditangkap. Kemudian pamannya, Jang Song Thaek, yang digambarkan media Korea Utara sebagai "sampah manusia tercela, lebih buruk dari seekor anjing" kabarnya dieksekusi mati dengan diumpankan ke 120 anjing ganas pada 2014.

Baca Juga: Sepi Job karena Corona, Iis Dahlia Pusing Bayar Cicilan Rp 250 Juta Tiap Bulan untuk Lunasi Utang Rumah: Kalau Nganggur 4 Bulan Aja Udah Rp 1 M Bayar ke Bank(*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masa Kecil Kim Jong Un: Bocah Manja yang Yakin Dirinya Manusia Setengah Dewa