GridPop.ID - Kisah penganiayaan dalam rumah tangga kembali terjadi.
Kali ini penganiayaan dilakukan oleh seorang pedagang roti asal Bogor berinisial AA (37) kepada istrinya SM (17).
Hanya karena hal sepele, pedagang roti ini tega melakukan penganiayaan hingga menyekap istrinya selama 3 tahun.
Peristiwa itu terjadi di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Aksi sadis pedagang roti itu terungkap setelah SM berhasil melarikan diri dengan cara meloncat dari plafon toilet di kamar tempatnya disekap, lalu melewati terowongan dan keluar melalui tembok yang dijebolnya.
Wanita asal Rangkasbitung, Banten itu kemudian meminta pertolongan warga sekitar.
Akibat penganiayaan itu, SM kini mengalami trauma berat.
Ketika ditemukan, kondisi SM penuh luka di bagian pelipis.
Warga lantas menyelamatkannya dan membawanya ke rumah RT setempat.
Selain itu, warga juga membuat laporan ke polisi.
Sehari setelah SM menyelamatkan diri, pihak kepolisian berhasil meringkus pedagang roti tersebut.
Kapolsek Parung Panjang Kompol Nundun Radiama mengatakan, pelaku ditangkap di kontrakannya sehari setelah kejadian penganiayaan dan sempat berusaha melarikan diri.
Lebih lanjut, ia menceritakan penganiayaan itu bermula dari adu mulut atau cekcok antara AA dengan istrinya karena dianggap tidak bisa masak.
Pelaku benar-benar gelap mata sehingga SM yang tak lain istrinya itu pun dianiaya dengan cara membenturkan kepala ke arah tembok.
"Akibat dipahami suami (AA) itu tidak bisa masak, akhirnya dia emosi dan dijedotkan (membenturkan) kepala SM," tegas Nundun dilansir dari Kompas.
Istri Alami Luka
Berdasarkan pengakuan korban, dirinya sudah lama ditahan di kamar utama yang dilengkapi toilet.
Selama itu, ia juga mengaku tidak boleh keluar dan tidak diberi makan.
"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gtu, pucat dan kurus juga badannya," akunya.
Sebelumnya warga sudah berniat menangkap AA dan melaporkannya ke polisi.
Meski demikian, hal tersebut diurungkan karena tak cukup bukti.
Keseharian Pelaku
AA dikenal baik, sopan dan rajin berjualan roti.
Namun sejak pandemi Covid-19, sikap pedagang roti itu berubah drastis, menjadi tertutup.
Hal tersebut dikarenakan ia tidak bisa berjualan roti yang membuatnya kehilangan sumber penghasilan.
"Iya warga saya, dia ngontrak di sini tapi memang belum ada setahun. Memang suka pindah-pindah (tempat tinggal). Memang orangnya baik, rajin jualan roti ada gerobak, lengkap usaha tapi sekarang sudah enggak bisa (kerja) apa-apa lagi," tegas Saban, Ketua RT setempat.
"Nah pengakuan perempuan ini, setiap kali pindah (ngontrak) dia selalu disekap, kurang lebih selama 3 tahun lah dia pindah-pindah," sambungnya.
Menurut Saban, sejak pertama kali mengontrak, AA tidak pernah melaporkankan keberadaan istrinya ke RT setempat.
Sejak itu pula, warga tak menaruh curiga terhadap pelaku.
"Nah itu kita enggak ada kecurigaan, soalnya dia ramah banget kalau enggak ramah sudah kita laporin. Suaminya itu enggak ada masalah di warga kita, tapi ternyata nyekap istrinya dan sekarang udah dibawa ke polsek," jelas Saban.
Sejak kejadian malam Minggu itu, tutur Saban, warga yang dimintai pertolongan oleh korban kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Parung Panjang. (tribunjakarta/kompas)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul TERKUAK Alasan Pedagang Roti di Bogor Menyekap & Aniaya Istri, Korban Setahun Tak Boleh Keluar Rumah