GridPop.ID - Tak sedikit orang yang merasa khawatir penyakit maagnya kambuh di tengah puasa ramadhan.
Hal ini dikarenakan kita harus menahan haus dan lapar dalam waktu yang lama.
Umumnya, perut kosong yang kosong dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit maag.
Gejala yang dialami berupa nyeri pada ulu hati dan dapat menjalar hingga ke punggung. Bahkan tak sedikit pula yang merasakan kembung dan mual, hingga muntah.
Namun, kekhawatiran penderita maag nyatanya tidak akan dialami saat berpuasa.
Para ahli kesehatan meyakini puasa di bulan Ramadhan memberi manfaat besar bagi kesehatan, salah satunya dapat menyembuhkan penyakit maag.
"Saya punya pengalaman dalam hal ini, banyak mereka yang menderita sakit maag ketika berpuasa malah membaik," ujar ahli penyakit dalam dari Digestive Clinic Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, dr. Hardianto SpPD, di Jakarta, Jumat (3/7/15), dikutip dari BeritaSatu.
Untuk mendapatkan manfaat puasa bagi penderita maag tentu perlu diiringi dengan gaya hidup sehat, sebagaimana disampaikan dr. Hardianto.
"Saat berpuasa, pola makan jadi lebih teratur dan gaya hidup sehat seperti merokok dikurangi," kata dr. Hardianto.
Kendati demikian, tak dipungkiri ada juga penderita maag yang tetap mengalami rasa sakit tersebut ketika puasa. Hal itu dapat disebabkan manajemen stres yang kurang baik.
"Maag kambuh bukan sekadar disebabkan keterlambatan makan, tetapi stres yang tinggi," ujarnya.
Oleh karenanya, selain menerapkan pola hidup sehat, mengelola stres adalah kunci lain dalam mendapatkan manfaat puasa bagi penderita maag.
Sebab, tak dipungkiri sakit maag bisa diakibatkan dari gaya hidup yang tidak sehat dan makan yang tidak teratur.
Penderita maag juga patut senang, pasalnya bagi mereka bisa menyembuhkan sakit maag jika menjalankan ibadah puasa.
Menurut dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB, Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari Kolegium PB-PAPDI, penderita maag bisa sembuh jika berpuasa karenak biasanya saat tidak puasa, orang banyak makan sesuatu yang digoreng dan merokok setiap hari.
Sebaliknya, saat puasa mau tidak mau makan secara teratur dan yang memakan makanan cepat saji dapat dikurangi.
Dokter Ari menjelaskan, di awal menjalani puasa Ramadhan, mungkin penderita maag akan merasa kesulitan, namun hal itu akan menghilang seiiring terbiasanya menjalani puasa.
“Untuk penderita sakit maag minggu pertama puasa mungkin sedikit merasa kesulitan seperti rasa pedih di lambung. Tetapi itu tidak apa karena tubuh sedang beradaptasi, paling hanya 10 hari pertama puasa,” kata dr. Ari, dilansir dari Koran-Jakarta.
Jika sudah terbiasa menjalani puasa, maka akan sangat bagus bagi penderita maag.
“Biasanya penderita maag ini karena lambungnya bingung dengan asupan makannya. Makan pagi harusnya yang jam 7 bisa mundur jadi jam 9, lalu makan siang yang jam 12 juga bisa baru makan jam 2 siang.
Sampai rumah untuk makan malam karena kelelahan jadi tidak makan. Akibatnya jeda makan yang berubah-ubah terus dan tidak teratur itulah yang menyebabkan maag,” jelas dr. Ari.
(*)