Sejak Pemerintah Orde Baru berkuasa hingga tahun 2004, pemasok persenjataan bagi pemenuhan pertahanan sangat bervariasi, tercatat 173 jenis sistem persenjataan yang bersumber dari 17 negara produsen.
Kebijakan offset yang ditawarkan dari masing masing negara pun berbeda. Berdasar keragaman offest dari masing masing negara itu, pengalaman dan pengetahuan kebijakan serta mekanisme offset Pemerintah RI seharusnya makin matang.
Tapi karena alutsista yang dibeli dari luar negeri kebanyakan mengedepankan prinsip membeli putus, tanpa ada alih tekhnologi, sebagaimana yang ditegaskan dalam mekanisme offset di era terkini, upaya untuk mencapai kebijakan offest demi kemandirian alutsista masih belum optimal.
Adanya kesempatan bahwa Rusia mau menerima imbal beli berupa barter bahan pangan dari Indonesia untuk membayari Su-35 merupakan kesempatan sangat menarik.
Apalagi selain mau barter dengan bahan pangan, Rusia juga masih bersedia melakukan ToT SU-35 kepada Indonesia sehingga pihak Pemerintah RI bisa mendapatkan imbal dagang secara ganda.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Utang saat Beli Alusista dari Rusia dalam Jumlah Besar, Presiden Soekarno: 'Kalau Tidak Bisa Bayar, ya Kemplang Saja'"