GridPop.ID - Kejadian naas menimpa seorang wanita hamil dan kelima anaknya.Pasalnya, sekter religius sesat yang mengaku sebagai pilihan Tuhan memaksa mereka berjalan di atas bara api.Hal itu diketahui sebagai ritual pemujaan setan.
Baca Juga: Pandemi Corona Indonesia Segera Berakhir, Jokowi Izinkan Masyarakat Beraktivitas dan Berdamai dengan Covid-19, Fasilitas Umum dan Sekolah Akan Dibuka, Perhatikan Aturannya!Melansir independent.co.uk, polisi melaporkan tujuh warga desa telah terbunuh oleh anggota sekte awal minggu ini, sementara 14 yang lain ditemukan polisi terikat dan dipukuli di suatu kuil.Sekte bernama "The New Light of God" adalah sekte buatan yang dibuat oleh sekelompok orang yang mengaku terpilih oleh Tuhan untuk mengorbankan mereka yang tidak percaya.Bahkan, mereka akan mengorbankannya walaupun orang tersebut adalah keluarga mereka sendiri.
Sekte ini beroperasi di El Terron, Panama.Saat ini 9 warga desa telah tertangkap atas dugaan pembunuhan, termasuk kakek dan 2 paman dari kelima anak yang tewas tersebut.Ketua suku, Evangelisto Santo, mengatakan "tidak ada yang menduga ini akan terjadi", dan mengaku ia telah lalai dari mengawasi perkembangan sekte yang dipercaya oleh sebagian kaumnya.
Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Komedian Sule Tiba-tiba Minta Maaf dan Pamit dari Dunia Hiburan Tanah Air, Ada Apa?Ia menambahkan jika orang lokal telah mengabaikan grup religius tersebut.Sekte tersebut berkembang pertama kali setelah warga desa kembali ke El Terron setelah sebelumnya pergi ke luar negeri.Setelah kembali, ia membawa kepercayaan baru yang aneh."Banyak orang menari dan menyanyi dan tidak ada yang benar-benar memperhatikan karena kami mengira mereka sedang berdoa kepada Tuhan," ujar Santo mewakili sukunya.Itu adalah sebelum salah satu anggota sekte mengumumkan ia mendapatkan pandangan, yang mengatakan semua orang di desa tersebut harus membayar dosa mereka atau mati.Minggu lalu, anggota sekte mulai menyeret korban ke sebuah gereja, dan mereka dipukuli dengan tongkat.
Anggota sekte juga berdiri dengan belati tajam, bersiap-siap untuk menyerang mereka yang gagal membayar dosa dengan tindakan yang memuaskan mereka.El Terron terletak di jantung hutan wilayah Ngabe Bugle, teritori pesisir Karibia.Saat ini, desa di Panama tersebut masih terisolasi dari dunia modern.
Baca Juga: Tak Tahu Terima Kasih, Sudah Dapat THR Uang Dollar, Karyawan Rans Entertainment Ini Malah Protes Hingga Bikin Nagita Slavina Meradang: Masih Bagus ya DikasihPenduduk yang tinggal di sana adalah 300 orang, hidup sebagai petani ketela pohon dan padi, dan mereka sebagian besar adalah Katolik Roma.Kamis, pengacara lokal Rafael Baloyes menggabarkan apa yang telah ditemukan para investigator saat mereka datang di arena pembantaian."Mereka mencari keluarga korban untuk melaksanakan ritual dan mereka membunuh keluarga ini bersamaan, memperlakukan dengan kasar dan membunuh satu keluarga," ujar Baloyes.
"Mereka melakukan ritual di dalam struktur mereka. Dalam ritual tersebut ada orang-orang yang ditahan melawan kehendak mereka dan dikasari."Tujuannya adalah untuk membunuh mereka, jika mereka tidak membayar dosa mereka."
Josue Gonzalez, suami dari wanita hamil tersebut, seorang petani, berhasil menyelamatkan anaknya perempuan berumur 5 tahun dan laki-laki berumur 7 tahun.Sementara itu anaknya yang berumur 15 tahun berhasil meloloskan diri dengan caranya sendiri.Namun ia tidak dapat menyelamatkan istrinya atau kelima anaknya yang lain sebelum polisi datang dengan helikopter.
Baca Juga: Panen Karma Usai Tipu Baim Wong dan Youtuber Lain, Oknum Ojol Dorong Motor Demi Belas Kasihan Ini Akhirnya Terciduk, Netizen: Gak Tega Sama Mas BaimSaat polisi datang, mereka menemukan istri Gonzalez dan anaknya serta tetangga mereka telah terpenggal dan dikubur.Anggota sekte yang ditahan antara lain ayah Gonzalez dan warga desa yang mengatakan kedua saudara pria Gonzalez telah mendeklarasi mereka sebagai nabi dari sekte tersebut.
Profesor studi agama terkhusus di Amerika Latin Universitas Virginia Commonwealth, Andrew Chesnut mengatakan jika insiden konsisten dengan praktik sekte ekstremis."Dari pengorbanan keagamaan pada sekte ekstremis, tidak ada bukti keyakinan lebih besar dari mengorbankan anggota keluarga mereka sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Sengaja Biarkan Rumor Kematiannya Berkembang Bebas, Ternyata Kim Jong Un Simpan Rencana Besar, James Morrow: Kita Akan Segera Melihat Pembersihan di Jajaran PetinggiArtikel ini telah tayang di intisari dengan judul Naas, Wanita Hamil dan Kelima Anaknya Ini Tewas Setelah Dipaksa Berjalan Melewati Api, dan Penduduk Satu Desa Dibantai oleh Aliran Sesat: 'Kami Terpilih oleh Tuhan'