GridPop.ID - Sedari awal, data pasien corona tentu diharapkan agar jujur-sejujurnya.Penanganan pandemi corona di Indonesia tentu butuh transparan agar masyarakat juga mampu bekerja sama untuk menekan bertambahkan angka pasien positif.Namun bagaimana jika selama ini pemerintah ternyata telah menyembunyikan data pasien covid-19 yang sebenarnya?
Baca Juga: Tak Peduli Dirinya Positif Covid-19 Hingga Bahayakan Warganya Sendiri, Ketua RW Ini Tolak Dievakuasi Malah Sengaja Salat Tarawih di Masjid, Kini 28 orang Jemaah Positif Jadi PDPDiberitakan Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta meminta Kementerian Kesehatan RI untuk transparan terkait data-data pasien positif Covid-19.Anies menyampaikannya dalam kesempatan wawancara bersama media Australia The Sydney Morning Herald dan The Age.Menurut dia, transparansi data dapat membuat masyarakat lebih waspada terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Demi Buat Anak Bungsunya Senang saat Rayakan Ulang Tahun di Tengah Pandemi Corona, Nia Ramadhani Buat Taman Bermain Dadakan Sampai Datangkan Kuda ke RumahKendati demikian, sejak awal, Kemenkes tidak pernah transparan dalam membeberkan data pasien positif Covid-19 karena tidak ingin membuat masyarakat panik.
Adapun, Anies mengaku sejak Januari hingga Februari 2020, Pemprov DKI Jakarta telah mendeteksi adanya kasus Covid-19 di Jakarta.Namun, hasil yang disampaikan Kemenkes RI berbanding terbalik dengan laporan pemantauan Pemprov DKI.Pasalnya, kala itu, Kemenkes RI mengumumkan belum ditemukan adanya kasus Covid-19 di Jakarta.
Baca Juga: Bukan Masker, Ahli China Sebut Alat Pelindung Ini Jauh Lebih Dibutuhkan, Ternyata Virus Covid-19 Diduga Bisa Masuk ke Dalam Tubuh Lewat Indra Ini Tanpa Disadari!Tercatat 4.300 pemakaman jenazah pada paruh kedua Maret 2020 dan 4.590 pemakaman jenazah pada April 2020.Jumlah tersebut menunjukkan adanya kenaikan 1.500 kasus pemakaman jenazah dibanding bulan-bulan sebelum pandemi Covid-19 yang rata-rata pemakaman jenazahnya hanya sekitar 3.000 setiap bulan."Angka kematian itu menunjukkan dugaan tingginya kasus Covid-19. Jika kita sebut tingkat kematian akibat Covid-19 sebesar 5 sampai 10 persen, maka kemungkinan, ada 15.000 sampai 30.000 kasus positif Covid-19 di Jakarta. Angka kematian dan kasus positif Covid-19 diperkirakan jauh lebih tinggi dibanding angka yang dirilis Kemenkes," ujar Anies.
Kata Menkes Februari laluBerdasarkan catatan Kompas.com, pada 11 Februari 2020, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto memang mengatakan, belum adanya virus corona yang terdeteksi di Indonesia seharusnya tidak perlu dipertanyakan.Apalagi, kata dia, pemerintah telah waspada melakukan pencegahan dan deteksi terhadap orang-orang yang diduga terpapar virus corona."Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi, dan peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," kata Terawan di Kantor TNP2K, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga: Selama ini Digunakan untuk Meredakan Masuk Angin, Minyak Kayu Putih yang Terbuat dari Daun Eucalyptus Disebut Bisa Jadi Penangkal Virus Corona, Begini Penjelasannya!"Kalau tidak (ada temuan virus corona) ya justru disyukuri, bukan dipertanyakan. Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," lanjut dia.Kala itu, Terawan pun berharap tidak ada yang menyangsikan persoalan tersebut.Adapun, Anies sebenarnya sudah berulang kali menyampaikan pernyataan serupa terkait pemantauan Pemprov DKI terhadap kasus Covid-19 dalam sejumlah rapat maupun konferensi pers dengan media nasional.Salah satunya saat mengumumkan kegiatan belajar di sekolah dihentikan sementara pada 14 Maret 2020.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Tanda Awal Wabah Covid-19 Akan Segera Berakhir, Peneliti Dunia Sampaikan Angin Segar Lewat Hasil Riset yang Buktikan Virus Corona Makin Lemah Menginfeksi Manusia, Begini Penjelasannya!"Kami di Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini sejak bulan Januari," kata Anies saat itu.Pada saat melakukan konferensi video dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, 2 April 2020, Anies kembali menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan Pemprov DKI sejak awal Januari."Ketika sudah mulai muncul masalah di Tiongkok waktu itu, kami di Jakarta langsung membuat langkah berbicara dengan pengelola rumah sakit-rumah sakit di Jakarta. Waktu itu menyosialisasikan tentang gejala-gejala dan menyiapkan agar semua fasilitas kesehatan di Jakarta tahu apa yang harus dikerjakan bila menemukan pasien," ucapnya. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies Ungkap Kebingungan soal Data Covid-19: Ingin Transparan, tapi Kemenkes Tak Mau"