Find Us On Social Media :

Berbahaya hingga Jarang Disadari, AC dan Kipas Angin Diduga Sebagai Sarana Empuk Penularan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli

By Septiana Risti Hapsari, Senin, 1 Juni 2020 | 17:00 WIB

Ilustrasi pendingin ruangan.

GridPop.ID - Sampai saat ini di Indonesia kasus virus corona masih meningkat.

Ada beberapa indikator yang dicurigai, salah satunya adalah AC atau pendingin udara.

Pendingin udara (AC) pun sempat dicurigai menjadi sarana penularan penyakit tersebut.

Terlebih untuk AC yang berada di ruang publik seperti kantor, restoran, toko, pusat kebugaran, dll.

Baca Juga: Merinding, 3 Tahun Menanti Momongan Pesinetron Cantik Ini Justru Telan Pil Pahit Meninggal Dunia dan Dikuburkan Bersama Janin Dalam Kandungan, Sang Suami Bergetar Tak Kuasa Tahan Tangis Saat Kumandangkan Azan

Belakangan AC juga dianggap menjadi biang sarana penularan virus corona.

Tapi benarkah demikian?

Berkaca dari penularan virus corona di Wuhan Melansir Health (21/5/2020), laporan yang diterbitkan di Emerging Infectious Diseases meningkatkan kewaspadaan terkait penggunaan AC di ruang publik saat wabah virus corona merebak.

Riset tersebut mengungkap, sembilan orang di Wuhan, China, terinfeksi virus corona setelah duduk di dekat ventilasi AC di sebuah restoran.

Baca Juga: Makin Lengket dengan Didi Riyadi, Ayah Ayu Ting Ting Malah Bongkar Anak Perempuannya Dilamar Sosok Ini: Dateng ke Rumah Mau Jadi Mantu Ayah, Bawain Susu Bilqis Juga!

Menurut laporan, virus itu ditularkan dari orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 yang mengunjungi restoran dan duduk persis di depan AC.

Menyikapi temuan tersebut, ahli dari Departemen Mikrobiologi, Imunologi, dan Genetika Molekuler University of California, Manish Butte PhD mengatakan, AC di tempat publik bisa jadi berpotensi menularkan penyakit.

Kesimpulan tersebut didasarkan pada cara kerja AC.

Pendingin udara dapat menyirkulasikan udara lebih cepat dengan menghilangkan kelembaban.

Baca Juga: Dieksekusi Mati oleh Regu Tembak Sebelum Capai Perbatasan, Pasangan Suami Ini Tewas Saat Hendak Kabur dari Korea Utara, Begini Kronologinya!

Hawa panas yang ditahan uap air tersebut membuat kelembaban udara menurun dan ruangan jadi lebih dingin.

"Saat terjadi penguapan, droplet (cipratan dari cairan pernapasan) yang mengandung penyakit bisa ikut mengering," jelas Butte.

Sebagai informasi, droplet bisa menyebar saat seseorang bernapas, bicara, batuk, dan bersin. Ukuran dan jarak penyebaran droplet tersebut bisa bervariasi.

Di sisi lain, droplet juga bisa menyebar saat AC dinyalakan.

Baca Juga: Muak Gegara Tak Bisa Bujuk Penumpang Lain Berikan Tempat Duduk, Gadis 20 Tahun Mengamuk Buka Rok dan Lepas Celana Dalam di Gerbong Kereta Api

Pasalnya, aliran udara dari ventilasi bisa mendorong droplet mengandung kuman termasuk virus corona ke udara.

Cipratan cairan dari saluran pernapasan ini bisa langsung terhirup orang lain. Atau, penyakit dapat menular secara tidak langsung saat droplet menempel di permukaan benda dan tanpa sengaja disentuh orang lain.

"Memperhatikan arah aliran udara penting untuk mencegah penularan virus corona," jelas dia.

Baca Juga: Sinopsis Mohabbatein, Kisah Cinta Shah Rukh Khan dan Aishwarya Rai Berujung Maut yang Terhalang Restu dan Tradisi Leluhur

Kendati sejumlah ahli menganggap AC bisa jadi medium penularan virus corona, namun ada juga yang tidak sependapat dengan argumen tersebut.

"Saya tidak menganggap laporan di Wuhan bisa mewakili risiko penularan virus corona secara keseluruhan," kata Amesh A. Adalja, MD, pakar penyakit menular dari Johns Hopkins Center for Health Security AS, kepada Health.

Menurut dia, sampel yang diambil dalam laporan tersebut terbilang kecil. Namun, Adalja sependapat jika setiap orang perlu mulai memperhatikan pola aliran udara AC untuk meminimalkan risiko tertular virus corona.

Baca Juga: Tepis Rumor Kebangkrutan Usai Keluar Dari Bui, Roro Fitria Bayar Pajak Deretan Mobil Mewahnya Pasca 2 Tahun Tak Terurus: Alhamdulillah Masih Ada Dana

Ahli penyakit menular dari Cleveland Clinic, Kristin Englund, MD, juga menyebut temuan kasus pengunjung restoran positif Covid-19 di Wuhan belum bisa dijadikan patokan.

Karena, tidak semua pengunjung restoran yang turut terpapar AC di sana positif Covid-19. Banyak variabel yang perlu dipertimbangkan, tidak hanya AC semata.

Kendati laporan tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, Englund menyatakan AC dan kipas angin dapat menggerakkan udara di dalam ruangan. Sehingga, secara terori kipas angin maupun AC juga berisiko menyebarkan partikel virus seperti corona dari droplet.

Baca Juga: 10 Tahun Dinikahi Bule, Artis dan Model Cantik Ini Bongkar Kelakuan Sang Suami yang Tak Sepeserpun Memberi Uang Bulanan: Aku Bayar Sendiri

Namun, sekali lagi dia mengatakan, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dampak penggunaan AC di ruang publik terhadap penyebaran virus corona.

"Saat ini kami meyakini cara utama penyebaran virus corona adalah lewat kontak dekat dengan penderita," kata dia.

Untuk itu, dia menyarankan setiap orang mencegah penularan virus corona dengan menjaga jarak aman dengan orang lain minimal dua meter.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Dwi Sasono Diciduk karena Narkoba, Sang Istri Justru Asyik Lakukan Hal Ini dengan Anaknya hingga Terbongkar Fakta Widi Mulia Sempat Putuskan Hubungan dengan Suaminya: Kesel Banget..

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Benarkah AC Jadi Sarana Penularan Virus Corona? Berikut Penjelasannya