"Pada kenyataannya, virus secara klinis tidak ada lagi di Italia," ujar Zangrillo pada Minggu (31/5/2020) kemarin."Swab yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load secara kuantitatif yang benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu," lanjutnya kepada televisi RAI.Italia menjadi negara ketiga dengan angka kematian tertinggi akibat Covid-19, dengan 33.415 orang meninggal dunia sejak virus corona terungkap pada 21 Februari.
Baca Juga: Pesan Satu Porsi Nasi Goreng Senilai Rp1 Juta, Youtuber ini Bongkar Isi Makanan Berharga Fantastis itu dan Temukan Alasan yang Membuat Harganya Melambung TinggiNegeri Pizza itu juga menjadi negara tertinggi keenam dengan kasus Covid-19 yang mencapai 232.997 per Senin (1/6/2020) hari ini.Namun, jumlah infeksi baru dan kematian akibat virus corona telah menurun secara mantap di bulan Mei lalu.Italia juga sedang membuka beberapa pembatasan lockdown paling kaku yang diterapkan di mana pun di Eropa.Zangrillo mengatakan beberapa ahli terlalu khawatir tentang prospek gelombang kedua infeksi dan politisi perlu memperhitungkan kenyataan baru.