Ia pun mengistilahkan perseteruan ini sebagai teguran kenapa bisa sampai ke media.
"Itu kan pasti akan memberikan image yang tidak baik, semua pasti bisa menjadi salah persepsi, saya tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka, yang jelas Aurel ke psikolog, dan kemudian Jiel juga mengeluarkan sebuah statement yang tadi, jadi ada rentetannya dari peristiwa di awal itu," bebernya.
Ia juga menyebut, hal itu adalah imbas dari kejadian masa kecil Aurel dan Azriel yang belum diselesaikan.
"Apa yang didapat dari kecil, belum diselesaikan akan menjadi luka batin dan itu akan terakumulasi lagi, jadi nanti kejadian ini, nanti ada lagi dan lagi. Kenapa? Karena belum berdamai dengan kondisi itu," ujarnya.
Sebelumnya seorang psikolog anak pun buka suara.
Melansir Kompas.com, Psikolog Anak Ratih Ibrahim berpendapat, membawa permasalahan pribadi ke ruang publik sangat tidak dianjurkan.
"Jika cerita privat keluarga apalagi yang sensitif diangkat dan dibagikan di media sosial, jadi tidak elok," tutur Ratih, Senin (8/6), dikutip dari Kompas.com.
Ratih mengatakan, ekspresi dari anak dapat dijadikan materi refleksi diri, namun orang yang lebih tua patutnya bersikap lebih dewasa.
"Dalam hal ini, yang lebih senior idealnya bersikap lebih hati-hati dan bijak," ucap Ratih Ibrahim.
Sementara Psikolog Anak dan Remaja Irma Gustiana A alias Ayank Irma menyebut, kontrol emosi seorang anak mungkin masih terbatas.