Find Us On Social Media :

Beberapa Wilayah di Indonesia Mulai Longgarkan PSBB, WHO Justru Beri Peringatan karena Kasus Kematian Covid-19 Meningkat: Bukan saatnya Bagi Negara Manapun untuk Bersantai!

By None, Rabu, 10 Juni 2020 | 17:20 WIB

Beberapa Wilayah di Indonesia Mulai Longgarkan PSBB, WHO Justru Beri Peringatan karena Kasus Kematian Covid-19 Meningkat: Bukan saatnya Bagi Negara Manapun untuk Bersantai!

GridPop.ID - Sudah kurang lebih 6 bulan penduduk dunia berkutat dengan pandemi Covid-19.

Di Indonesia sendiri pemerintah sudah mulai sedikit melonggarkan PSBB dan memasuki masa transisi menghadapi kehidupan new normal.

Di sisi lain, WHO justru memberi peringatan keras karena kasus kematian Covid-19 justru kian melonjak.

Baca Juga: Delapan Tahun Jalin Hubungan Namun Tak Kunjung Dinikahi Irwan Mussry hingga Sering Diajak Naik Helikopter Pribadi, Desy Ratnasari Tiba-tiba Pamer Foto Bersama Lelaki Ganteng dan Berotot, Siapakah Dia?

Sampai Rabu (10/6/2020) pukul 00.31 GMT atau pukul 07.31 WIB tercatat 412.997 orang meninggal dunia dari 7.311.660 kasus sejak pandemi Covid-19 ditemukan di Wuhan, China.

Data sesuai update situs Worldometers.info tersebut mencatat, ada 3.596.692 orang sembuh dan Amerika Serikat masih di peringkat negara terbanyak Covid-19 dengan 2.045.549 kasus, sembuh 786.451 kasus, meninggal 114.148 orang dengan kematian terbaru hari Rabu pagi ini sebanyak 1.093 orang.

Kondisi lonjakan kasus tersebut terkesan memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk bersuara lantang.

"Pandemi ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara manapun untuk bersantai," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Baca Juga: Gembar-gembor Ingin Menjadi Sopir Raffi Ahmad Usai Bangkrut, Kekayaan Dorce yang Punya 3 Rumah Hingga Deposito Rp3 M Dipertanyakan Netizen, Sang Artis Bongkar Fakta Sebenarnya!

WHO melihat terdapat kemajuan dalam memerangi Virus Corona di Eropa, tapi juga menyatakan pandemi tersebut "memburuk" di seluruh dunia.

Ia menyebut, sebanyak 75% dari kasus hari Minggu (7/6) berasal dari 10 negara saja—sebagian besar di benua Amerika dan Asia.

Bagaimanapun, Tedros mengaku pihaknya mendapat dorongan semangat setelah melihat "tanda-tanda positif" di sejumlah negara.

"Di negara-negara ini, ancaman terbesar adalah berpuas diri," ujarnya.

Baca Juga: Menolak Disebut Sosialita Meski Ketahuan Ikut Arisan Berlian Senilai Ratusan Juta, Zaskia Gotik dan Vega Darwanti Mengaku Hanya Ikut-ikutan: Kalau Kepepet Bisa Dijual Lagi

"Berbagai hasil dari kajian-kajian yang meneliti berapa banyak populasi yang terpapar virus menunjukkan sebagian besar orang di dunia masih rentan terinfeksi," tambahnya.

Ucapan tersebut mengemuka ketika kajian yang dilakoni sebuah tim di Imperial College London menyatakan "jumlah kematian akan sangat besar" di Eropa tanpa pemberlakuan 'lockdown'.

Tim itu mengestimasi 3,2 juta orang bakal meninggal dunia pada 4 Mei jika langkah-langkah, seperti menutup toko-toko dan perkantoran serta meminta khalayak tinggal di rumah, tidak dilakukan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masker harus dipakai di tempat umum untuk membantu menghentikan penyebaran Virus Corona.

Baca Juga: Dipercaya Turun Temurun, Benarkah Mengonsumsi Kangkung Bisa Sebabkan Kantuk? Begini Penjelasaran Ahli

Masker jadi penghalang

Badan WHO mengatakan informasi terbaru menunjukkan bahwa masker bisa menjadi "penghalang bagi droplet yang mungkin menularkan penyakit."

"Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker," kata Dr. Maria Van Kerkhove, pemimpin tim pakar WHO untuk Covid-19.

Pada saat yang sama, WHO menekankan bahwa masker wajah hanyalah satu dari serangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan — dan bahwa masker jangan sampai memberi khalayak perasaan aman yang palsu.

Baca Juga: Sama-sama Punya Selera Tinggi, Nia Ramadhani Kepergok Kenakan Baju Sama Persis dengan Mantan Kekasih Ardi Bakrie saat Hadiri Sebuah Acara, Begini Penampilannya

"Masker saja tidak akan melindungi Anda dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 9 Juni 2020: Pecah Rekor! Pasien Baru Tambah 1.043 dalam 24 Jam

Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 1.043 orang, per Selasa (9/6/2020).

"Sehingga total ada 33.076 kasus positif," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Selasa (9/6/2020).

Baca Juga: Pesan Satu Porsi Nasi Goreng Senilai Rp1 Juta, Youtuber ini Bongkar Isi Makanan Berharga Fantastis itu dan Temukan Alasan yang Membuat Harganya Melambung Tinggi

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 510 orang, sehingga total pasien sembuh ada 11.414 orang.

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 40 orang, sehingga total ada 1.923 pasien Covid-19 yang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 7 Juni 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

Baca Juga: Berawal dari Ejekan, Mbah Gembreng Dipersunting Brondong yang Usianya 40 Tahun Lebih Muda: Saya Ejek, Waktunya Cari Pasangan, Malah Menyatakan Cinta

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 8.033 (25.8%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 5.948 (19.1%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 2.404 (7.7%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 1.904 (6.1%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 1.615 (5.2%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 1.285 (4.1%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 1.129 (3.6%)

Baca Juga: Gembar-gembor Ingin Menjadi Sopir Raffi Ahmad Usai Bangkrut, Kekayaan Dorce yang Punya 3 Rumah Hingga Deposito Rp3 M Dipertanyakan Netizen, Sang Artis Bongkar Fakta Sebenarnya!

PAPUA

Jumlah Kasus: 1.064 (3.4%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 1.035 (3.3%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 808 (2.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 626 (2.0%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 605 (1.9%)

BALI

Jumlah Kasus: 582 (1.9%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 496 (1.6%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 495 (1.6%)

Baca Juga: Tangis Rafathar Pecah Saat Tahu Pengasuh Kesayangannya Pilih Rawat Kiano Gegara Ditodong Bayaran Rp15 Juta Sampai Berikan Kalimat Menohok Untuk Mbak Lala: Senang Dikasih Uang?

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 329 (1.1%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 269 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 259 (0.8%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 244 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 228 (0.7%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 210 (0.7%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 186 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 179 (0.6%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 169 (0.5%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 159 (0.5%)

Baca Juga: Mengemis Minta Beli Hewan Kesayangan Seorang Presenter Kondang, Atta Halilintar Justru Diusir Paksa Hingga Dilempar Sandal Jepit Usai Lakukan Hal ini: Lo Parah Ta, Gausah Dateng Ke rumah Gue!

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 144 (0.5%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 134 (0.4%)

RIAU

Jumlah Kasus: 118 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 103 (0.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 102 (0.3%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 97 (0.3%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 94 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 92 (0.3%)

ACEH

Jumlah Kasus: 20 (0.1%). 

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Sebut Pandemi Virus Corona Makin Memburuk, WHO: Ini Bukan Saatnya bagi Negara Manapun untuk Santai!