Find Us On Social Media :

Konflik Korea Utara dan Korea Selatan Kembali Berkecamuk, Kim Jong Un Ngamuk Ledakan Gedung Penghubung Antar-Korea Hingga Kirim Bala Tentara ke Perbatasan, Perjanjian Damai Dibatalkan?

By Sintia N, Minggu, 21 Juni 2020 | 10:45 WIB

Korea Utara dan Selatan Kembali Panas, Kim Jong Un Ngamuk Ledakan Gedung Penghubung Antar-Korea Hingga Kirimkan Bala Tentara ke Perbatasan, Perjanjian Damai Dibatalkan?

Selain itu, ini juga bentuk terbaru dari serangkaian provokasi yang dilakukan Korea Utara.

Di mana sikap ini diyakini para ahli sebagai langkah-langkah untuk menekan Seoul dan Washington di tengah negosiasi nuklir yang macet.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Saingi Kemewahan Istana Syahrini, Luna Maya Pamer Hunian Elegan yang Dilengkapi Peralatan DJ dan Lampu Kristal Berliau Menggantung di Langit-langit

Sebelumnya, pada hari Selasa (15/6/2020), Korea Utara menghancurkan kantor penghubung antar-Korea yang kosong di wilayahnya.

Meskipun tindakan Korea Utara itu tidak mengarah ke bentrokan atau pertumpahan darah, tapi tetap saja itu menimbulkan ketegangan di semenanjung.

Staf Umum Korut mengatakan unit-unit militer akan dikerahkan ke resor Gunung Diamond dan kompleks industri Kaesong, keduanya di utara perbatasan yang dijaga ketat.

Di daerah perbatasan tersebut, mereka akan meningkatkan kesiapan militer, serta membuka situs garis depan untuk menerbangkan balon propaganda ke Korea Selatan.

Baca Juga: Bayi 4 Bulan Ini Tewas Gegara Popoknya Tak Diganti Selama 9 Hari hingga Belatung Merayap di Tubuhnya, Terbongkar Motif Busuk Ayah dan Ibunya

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, secara terpisah mengungkapkan bahwa Korea Utara telah menolak tawaran baru-baru ini oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk mengirim utusan khusus ke Pyongyang untuk meredakan ketegangan.

Kim Yo Jong, yang telah mempelopori retorika Korea Utara baru-baru ini terhadap Korea Selatan, menyebut Moon menawarkan "lelucon kecil" dan "trik" untuk mengatasi krisis.

Dia juga mengecam desakan Presiden Moon untuk kembali ke perundingan dan menemukan terobosan baru demi kedua negara.

GridPop.ID (*)