Find Us On Social Media :

Kedatangannya Jadi Tontonan Masyarakat, Perempuan Eropa Ini Kisahkan Pemburu Kepala Manusia Saat Jelajahi Kedalaman Borneo

By None, Sabtu, 18 Juli 2020 | 14:00 WIB

Sosok Ida Laura Reyer Pfeiffer dalam busana melancong dari kain linen warna kelabu. Litografi karya Adolf Dauthage (1825–1883).

“Saya berminat membelinya apabila ada diantara mereka yang menjualnya.”

Ida menyaksikan ragam barang: Kain katun, bahan-bahan dari kulit pohon, anyaman tikar, anyaman keranjang, hingga parang dan peralatan logam lainnya

Ida berkisah tentang orang-orang Dayak pada masa itu—yang barangkali tak jauh berbeda dengan budaya mereka kini.

Baca Juga: Berkunjung ke Rumah Ayu Ting Ting, Selebgram Ini Dikejutkan dengan Posisi Toilet di Rumah Sang Biduan: Jelek Adatnya nih Perempuan!

Leher dan dada para lelakinya berhiaskan manik-manik kaca, kerang, dan gigi beruang madu.

Pergelangan lengan dan kaki berhiaskan gelang kuningan. Kuping mereka ditindik, dan kadang berhias selusin lebih gelang.

“Beberapa dari mereka mengenakan gelang yang bertatakan kerang putih yang bernilai lebih,” ungkapnya.

“Namun, perhiasan paling mewah adalah kalung dan gelang tangan dari gigi manusia.”

Namun, ungkap Ida, para perempuannya tampak lebih sederhana dalam perhiasan.

Mereka tak beranting, tak bergigi beruang, dan sangat sedikit manik-manik. Mereka mengenakan semacam semacam korset seukuran sejengkal tangan yang berhias ornamen kuningan dan cincin kelam.

Baca Juga: Dulu Jor-joran Gelar Resepsi Pernikahan Super Mewah Capai Rp 5 Miliar dengan Vicky Prasetyo Meski Berujung Pisah, Ternyata Angel Lelga Kepergok Miliki Hutang Besar dengan Artis Ini, Ada Apa?

“Saya mencoba mengangkat satu perhiasan itu, dan saya tak menduga bahwa beratnya sekitar empat kilogram.”