Find Us On Social Media :

Kedatangannya Jadi Tontonan Masyarakat, Perempuan Eropa Ini Kisahkan Pemburu Kepala Manusia Saat Jelajahi Kedalaman Borneo

By None, Sabtu, 18 Juli 2020 | 14:00 WIB

Sosok Ida Laura Reyer Pfeiffer dalam busana melancong dari kain linen warna kelabu. Litografi karya Adolf Dauthage (1825–1883).

Apa yang akan kita katakan tentang perang religius antara Jerman dan Prancis, penaklukkan Amerika, pertumpahan darah di Timur Tengah, hingga Inkuisisi Spanyol?

Baca Juga: Waspada! Ternyata Makan Nasi Dalam Kondisi Begini Bisa Bikin Tubuh Jadi Sarang Penyakit, Jauhi Segera

Bagi Ida, tampaknya melancong tidak sekadar berpindah tempat, tetapi juga menuntunnya supaya punya pemikiran terbuka tentang ragam peradaban dan kerendahan hati.

“Saya tidak berpikir bahwa kita orang Eropa dapat berkata banyak tentang kebiadaban ini,” paparnya.

Menurutnya, bangsa Eropa juga membunuh musuh dan bahkan menyiksa musuh mereka—dengan berbagai alat dan cara penyiksaan—sementara orang-orang Dayak membunuh musuh tanpa menyiksanya.

“Dan apa yang telah mereka lakukan, mungkin kita dapat memaafkan mereka yang tidak mendapat pencerahan agama dan budaya intelektual.”

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Lagi-lagi Kepincut Atlet, Agnez Mo Dikabarkan Miliki Hubungan Spesial dengan Pesepak Bola Raphael Maitimo hingga Singgung Target Nikah

Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul 'Kesaksian Perempuan Eropa tentang Pemburu Kepala Manusia di Kalimantan'