Ia mengatakan kepada Inggrid bahwa jam kerja yang terlalu tinggi membuatnya kekurangan jam istirahat.
Bahkan, Samfarid mengaku diberi makanan tak layak seperti bangkai ayam yang digoreng.
"Dia bilang tak sanggup. Mulai dari makanan tidak layak seperti bangkai ayam yang digoreng, obat-obatan tidak memadai, jam kerja siang malam, hingga hampir tidak ada waktu untuk istirahat," terang Inggrid.
Kekhawatiran Inggrid semakin menjadi-jadi setelah mendengar kabar adanya ABK di kapal China yang jenazahnya dilarung ke laut setelah meninggal dunia.
Melansir dari Tribun Jateng, Inggrid pun meluapkan keluh kesahnya dalam surat terbuka yang ia unggah di akun Facebook dan Instagram miliknya, Jumat (31/7/2020).
Dalam suratnya itu, Inggrid menceritakan bahwa ia telah meminta bantuan dari pihak-pihak terkait.
Namun, upayanya itu tak membuahkan hasil.
"Sejak bulan Mei 2020 saya sudah memohon bantuan kepada PWNI dan BNP2MI, bahkan menghubungi KBRI namun tidak ada hasil," tulis Inggrid, seperti dikutip Sosok.ID via Tribun Jateng.