Find Us On Social Media :

Dimuseumkan Sejak 52 Tahun Lalu, Ini Sejarah di Balik Bendera Pusaka Asli: Pernah Dibelah Jadi 2 hingga Ada Tangisan Saat Dijahit

By Andriana Oky, Senin, 17 Agustus 2020 | 20:00 WIB

Arti warna bendera merah putih, simbol negara Indonesia.

GridPop.ID - Kegiatan upacara dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus akan digelar setiap tahunnya.

Dalam upacara tersebut, bendera Merah putih akan selalu dikibarkan.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, bendera Merah Putih disebut sebagai Sang Merah Putih atau Sang Dwi Warna (dua warna).

Baca Juga: Bikin Sarwendah Uring-uringan, Istri Ruben Onsu Sampai Teriak Gegara Betrand Peto Berulah Gagalkan Rencananya untuk Beri Kejutan Sang Suami

Dilansir dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, bendera merah putih ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2/3 dari panjang.

Bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih. Kedua bagian itu berukuran sama,

Bendera merah putih ini mempunyai makna khusus. Merah berarti berani dan putih berarti suci.

Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia.

Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan.

Sebagai sebuah simbol negara, penggunaan Bendera Merah Putih diatur oleh Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lembaga Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Baca Juga: Mengejutkan! Al Ghazali Akui Pernah Hampir Alami Pelecehan Seksual Oleh Guru Privatnya, Begini Kronologinya yang Bikin Ahmad Dhani Syok, Alyssa Daguise: Oh My God

Namun, bendera Merah Putih yang dikibarkan selama perayaan HUT Kemerdekaan RI bukanlah Bendera Pusaka yang pertama digunakan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945.

Dilansir dari Tribunnews.com, diungkapkan bendera yang dikibarkan saat upacara HUT RI adalah bendera duplikat.

Bendera Pusaka asli telah dimuseumkan sejak tahun 1968.

Dilansir Harian Kompas, 12 Agustus 1968 via Tribunnews.com, kala itu, Menteri Luar Negeri Adam Malik menilai Bendera Pusaka tak perlu selalu dikibarkan di setiap peringatan Hari Kemerdekaan.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Dalam Diri 8 Selebriti Kondang Ini Ternyata Mengalir Darah Keturunan Pahlawan, Siapa Saja sih?

"Seakan-akan kalau Bendera Pusaka itu tidak dikibarkan, peringatan 17 Agustus itu tidak sah. Ini hanya menimbulkan mistik," kata Adam Malik dikutip dari Harian Kompas, 15 Agustus 1967.

Menurutnya , bendera itu sebaiknya disimpan di museum, sehingga nilai sejarahnya lebih terasa.

Dalam sejarahnya, Bendera Pusaka Merah Putih dijahit oleh Fatmawati, istri pertama Presiden Soekarno.

Kala itu, Fatmawati yang berusia 21 tahun dan tengah mengandung anak pertamanya, Guntu Soekarnoputra.

Ia menjahit sambil menitihkan air air mata.

Baca Juga: Blak-blakan ke Publik, Reino Barack Ternyata Masih Mau Melayani Luna Maya Meski Sudah Berusaha Menolaknya Puluhan Kali Setelah Resmi Putus!

"Berulangkali saya menumpahkan air mata di atas bendera yang sedang saya jahit itu," kata Fatmawati dalam buku "Berkibarlah Benderaku, Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka" (2003) karya Bondan Winarno.

"Menjelang kelahiran Guntur, ketika usia kandungan telah mencukupi bulannya, saya paksakan diri menjahit bendera Merah Putih. Saya jahit berangsur-angsur dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan saja. Sebab dokter melarang saya menggunakan kaki untuk menggerakkan mesin jahit," sambungnya.

Tak hanya diiringi dengan air mata, Bendera Pusaka pun pernah dibelah menjadi dua oleh Mutahar yang ditugaskan oleh Soekarno untuk menyelamatkannya kala itu

Hal itu dilakukan saat Belanda menduduki Yogyakarta pada 1948.

Baru setelah keadaan aman, bendera itu dijahit kembali seperti semula.

Baca Juga: Cetak Sejarah Baru! Biasanya Hanya Sekali Seumur Hidup, Remaja Ini Berhasil 2 Kali Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara, Orang Tuanya Justru Dibuat Cemas Karena Hal Ini

52 tahun sudah tak pernah dikibarkan, Bendera Pusaka tetap ditunjukkan saat upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya.

Bendera Pusaka diserahkan oleh presiden kepada barisan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang juga menerima bendera baru.

Setelah bendera baru dikibarkan, Bendera Pusaka akan diserahkan kembali kepada presiden, selaku pemimpin upacara.

GridPop.ID (*)