Find Us On Social Media :

Sebut Guru Besar Universitas Airlangga dengan Otak Besar, Rocky Gerung Langsung Kena Balasan Menohok dari Staf Menkominfo: Minimal Saya Profesor Beneran, Anda Kan Belum Tentu

By None, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 16:00 WIB

Rocky Gerung

Ali Ngabalin Sebut Tuduhan Rocky Gerung 'Sesat'

Di sisi lain, dalam tayangan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mempertanyakan tuduhan yang dilontarkan akademisi Rocky Gerung.

Rocky Gerung tengah menyoroti temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait dana pembiayaan influencer senilai Rp90,45 miliar.

Ia menilai penggunaan jasa influencer itu adalah untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah dalam mensosialisasikan programnya.

"Hari-hari ini memang ada ketidakpercayaan pada semua informasi pemerintah itu. Saya enggak berharap informasinya palsu, tapi faktanya orang tidak percaya," papar Rocky Gerung.

Baca Juga: Masih Lengket Meski Sudah 3 Tahun Cerai, Zack Lee Tak Ragu Ajak Mantan Istrinya Balikan, Ini Jawaban Nafa Urbach yang Tak Disangka-sangka, Mau Rujuk?

Ia menyinggung ada survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebutkan 29 persen masyarakat masih percaya pemerintah dapat mengatasi krisis ekonomi.

"SMRC mengeluarkan survei itu setelah dana publikasi ini keluar 'kan. Itu semacam orang mau jualan sapi, sapinya kurus, supaya kelihatan beratnya, itu digelontorin air ke dalam perutnya," sindir Rocky.

Pernyataan itu segera dibantah Ali Ngabalin.

Ia menilai tuduhan Rocky tidak berdasar penelitian atau fakta di lapangan.

Baca Juga: VIRAL! Gadis 27 Tahun Rela Dinikahi Kakek 83 Tahun, Ini Alasan Mempelai Wanita yang Bikin Tak Percaya hingga Mantap Dipersunting Pria Berusia Lebih Dari Setengah Abad

"Kerangka berpikir yang dipakai Rocky itu tidak sejalan dengan fakta. Kalau Rocky mengatakan fakta, maka dia harus bisa menunjukkan sebuah terminologi penelitian seperti yang dilakukan ICW," bantah Ali Ngabalin.

Ngabalin menyinggung tuduhan Rocky sebelumnya yang menyebut ada ketidakberesan dan ketidakberhasilan program pemerintah, sehingga perlu menggunakan jasa influencer.

"Atau tadi Anda memakai 'ketidakpercayaan publik'. Yang saya bilang tidak sejalan dengan terminologi itu adalah terkait dengan program pemerintah diluncurkan kepada masyarakat, tidak semua masyarakat itu pintar seperti Rocky," jelasnya.

Ia memaparkan program-program pemerintah itu perlu dijelaskan oleh sejumlah tokoh yang dikenal, seperti pemuka masyarakat, termasuk influencer.

Baca Juga: Vanessa Angel Blak-blakan Akui Pernah Tidur dengan 48 Orang, Istri Bibi Ardiansyah Ungkap Jeritan Hatinya Saat Dibui Ketika Tersandung Kasus Prostitusi

Namun Ngabalin menyoroti tuduhan Rocky terkait adanya ketidakpercayaan pemerintah.

Menurut dia, tuduhan ini tidak berdasar dan tidak ada hubungannya.

"Kalau Rocky mengatakan fakta dan publik tidak percaya atas ketidakberesannya, apa yang dipakai? Karena ini publik lagi nonton," tegas Ngabalin.

Ngabalin menuntut Rocky menjelaskan asal tuduhannya, terutama terkait ketidakpercayaan.

Ia menilai hal ini perlu diluruskan agar informasi yang sampai ke masyarakat tidak simpang-siur, bahkan menimbulkan fitnah.

"Kalau dia menggunakan kata publik, referensi apa yang dipakai? Jangan hanya ngerecok ke sana kemari. Itu akan bisa menyebarkan fitnah dan tidak mendidik publik, 'kan Rocky suka begitu kalimatnya," katanya.

"Kalau tidak dibantah, pernyataan-pernyataan yang menyesatkan ini bisa merusak publik," tandas Ngabalin. (Brigitta Winasis)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Debat Rocky Gerung soal Influencer, Staf Menkominfo: Minimal Saya Profesor Beneran, Anda Belum Tentu