GridPop.ID - Sudah setengah tahun Indonesia dibuat kelimpungan dengan virus corona. Dari hari ke hari, kasus Covid-19 di tanah air makin melonjak naik. Makin banyak daerah-daerah di Indonesia yang menyandang status zona merah.
Baca Juga: Mendadak Viral Usai Chat WhatsApp-nya Tersebar ke Seluruh Negeri, Begini Nasib Satu Keluarga Positif Covid-19 yang Ajak Sebarkan Virus Corona di SemarangBerkaitan dengan hal ini, belakangan ini beredar kabar bahwa ada beberapa daerah di Indonesia yang sengaja mengurangi jumlah tes Swab ke warganya agar daerah tersebut mendapat predikat zona hijau.Kabar tersebut diungkap salah satunya oleh Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi dalam Webinar Nasional Dokterku Sayang, Dokterku Berjuang yang digelar PB IDI, Sabtu (19/9/2020).Meski begitu Adib tidak merinci daerah mana saja yang melakukan tindakan tersebut namun kebijakan tersebut biasanya datang dari pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: Hendak Bepergian dengan Pesawat, Calon Penumpang Wajib Lakukan Tes Swab Sebelum Lakukan Perjalanan
"Saya tidak tahu itu sekarang masih ada atau tidak, tapi itu sempat kami dengar juga, sehingga untuk membuat zona daerahnya tetap hijau ya tidak usah dilakukan PCR, ya akan hijau terus karena tidak ada PCR," kata dr Adib.Kejadian ini tentu sangat disayangkan, menurut dr Adib, ditengah gempuran Covid-19 seharusnya pemerintah daerah gencar melakukan 3 T yakni testing, tracing, dan treatment untuk mengendalikan laju penyebaran pandemi.
"Jadi salah satu hal yang saya kira untuk saat ini dengan era transparansi ya tidak bisa lagi dilakukan seperti itu, tapi sekali lagi kebijakan PCR ini saya masih mendengar ada satu dua daerah yang masih melakukan itu," ujarnya.
Baca Juga: Seolah Sindir Jokowi yang Sudah Gembar Gembor Bakal Adakan 30 Juta Vaksin di Akhir Tahun, Anies Baswedan Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Antibodi Covid-19: Kita Lihat Nanti...Di sisi lain, test PCR ini juga diberlakukan terhadap seluruh tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat yang kontak langsung dengan pasien covid-19, namun ada konsekuensi pelayanan kesehatan atas kebijakan ini."Ada konsekuensi bahwa dokter tersebut harus melakukan isolasi mandiri, maka tidak boleh melakukan pelayanan, nah kondisi ini jadi rumit kalau dalam wilayah tersebut dia dokter satu-satunya, ini juga jadi masalah," ungkap Adib.Untuk diketahui, saat ini terdapat 51 kabupaten/kota zona hijau yang terdiri dari 29 kabupaten/kota tidak ada kasus dan 22 kabupaten/kota tidak terdampak.
Meski demikian hingga saat ini, menurut laman covid19.go.id seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus Covid-19, dari Aceh hingga Papua.Secara rinci, ada 493 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang terdampak penularan virus corona.Diketahui angka kasus Covid-19 di tanah air terus melonjak setiap harinya.
Baca Juga: Kedekatannya dengan Pembalap Gateng Terendus Publik, Yuki Kato Langsung Pasang Tameng ketika Ditanya Soal Pasangan, Jordi Onsu: Takut Diambil Sama Temen?Berdasarkan data dari laman covid19.go.id, hingga Minggu (20/9/2020), tercatat total kasus positif virus corona sudah mencapai 244.676 pasien usai ada penambahan sebanyak 3.989 kasus baru di hari yang sama.Dimana dari angka tersebut, 177.327 pasien dinyatakan sembuh, 9.553 pasien meninggal, dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga: Kerja dari Pagi Sampai Malam hingga Miliki Harta Melimpah, Gisella Anastasia Kenakan Outfit Senilai R 2 Miliar untuk Pemotretan: Deg-degan Takut RusakGridPop.ID (*) Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul: Di Indonesia Ada Daerah Sengaja Kurangi Tes Covid-19, Demi Predikat Zona Hijau