Find Us On Social Media :

Meski Kemungkinan untuk Terjangkit Lagi Kecil, Pasien Sembuh Covid-19 Tetap Berpeluang Besar untuk Menularkan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli

By Septiana Hapsari, Jumat, 15 Januari 2021 | 16:40 WIB

Ilustrasi pasien virus corona

GridPop.ID - Virus Covid-19 adalah salah satu jenis virus baru di dunia.

Sejak menyebar di dunia sejak setahun lalu, namun seluk-beluk soal jenis baru virus corona ini masih begitu tabu.

Virus Covid-19 ini pun masih bisa bermutasi dari sebelumnya.

Maka dari itu, sampai sekarang belum ditemukan obat untuk menangkal dan menyembuhkan virus yang meluluhlantahkan dunia ini.

Baca Juga: Katanya Gratis untuk Semua Masyarakat, Pemerintah Tak Akan Berikan Vaksin Covid-19 Pada 14 Kelompok Ini, Siapa Saja?

Berbagai penelitian dan studi pun sudah dilaksanakan.

Baru-baru ini, Sebuah studi yang dilakukan Public Health England (PHE) menemukan, orang yang terinfeksi Covid-19 cenderung terlindungi dari infeksi ulang oleh virus selama beberapa bulan.

Akan tetapi, para ahli memperingatkan bahwa orang yang mempunyai kekebalan, kemungkinan masih dapat membawa virus di hidung dan tenggorokannya, yang berisiko menularkan ke orang lain.

PHE secara teratur telah menguji puluhan ribu petugas kesehatan di seluruh Inggris, terkait infeksi Covid-19 dan keberadaan antibodi sejak Juni tahun lalu.

Baca Juga: Pro Kontra Vaksin Covid-19, Erick Thohir Jawab Tudingan Miring Soal Vaksinasi Jokowi yang Disebut-sebut Cuma Vitamin: Ini Bukan Sinetron

Melansir situs resmi gov.uk, para ilmuwan mendeteksi 44 potensi infeksi ulang dari 6.614 peserta yang telah dites positif untuk antibodi pada 18 Juni-24 November 2020.

Ilmuwan PHE yang mengerjakan penelitian menyimpulkan bahwa kekebalan yang didapat secara alami dari infeksi sebelumnya memberikan perlindungan sebesar 83 persen dari infeksi ulang, dibandingkan mereka yang belum pernah terpapar penyakit Covid-19.

Angka tersebut mewakili tingkat perlindungan sebesar 83 persen dari infeksi ulang.

Perlindungan tersebut, lanjut peneliti, berlangsung setidaknya selama lima bulan sejak pertama kali sakit.

Baca Juga: Lihat Teddy Getol Minta Hak Waris, Sule Beri Balasan Menohok Sindir Suami Mantan Istrinya Itu: Harta Itu Tidak Hanya Milik Bapa Teddy dan Anaknya Saja

PHE memperingatkan, walaupun orang telah mempunyai antibodi atau perlindungan diri agar tak jatuh sakit karena Covid-19, bukti awal dari studi selanjutnya menunjukkan beberapa dari orang yang menjadi sampel membawa virus tingkat tinggi dan dapat terus menularkannya ke orang lain.

"Kita sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang. Tapi, ini tidak total dan kita belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan. Yang terpenting, kami yakin orang-orang mungkin masih dapat menularkan virus," ujar Susan.

Hal ini pun sejalan dengan pendapat ahli dari Indonesia.

Melansir dari Kontan.co.id, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS yang juga ahli patologi klinis, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan, setelah sembuh, orang yang terinfeksi Covid-19 masih dapat berisiko menularkan kepada orang lain.

Baca Juga: Kini Tajir Melintir Jadi Pengusaha Properti, Ussy Sulistiawaty Pamer Koleksi Ratusan Parfumnya, Satu Botol Bisa Tembus Rp 12 Juta, Istri Andhika Pratama: Ya Gimana Emang Enak!

"Seseorang yang kalau terjadi infeksi kembali itulah, walau sudah pernah sembuh dari Covid-19, tetap berisiko menularkan," ujar Tonang.

Tonang menjelaskan pasien yang telah sembuh, sekitar 90-98 persennya akan membentuk antibodi.

Namun, meski memiliki antibodi, masih tetap bisa terjadi infeksi virus corona kembali dengan jumlah virus yang masuk kemungkinan lebih sedikit dan lebih cepat teratasi.

"Selama ada virus yang masuk dan belum bisa dibersihkan itulah, ada potensi menularkan ke orang lain," ujar Tonang.

Baca Juga: 7 Tahun Cerai dari Ivan Fadila, Venna Melinda Ungkap Perubahan Hidup Hingga Singgung Sikap Verrel dan Athalla

Oleh karena itu, mereka yang sudah dinyatakan sembuh tetap harus disiplin 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan.

Selain itu, menghindari 3K yaitu berada dalam kamar tertutup dengan ventilasi kurang, kontak erat dengan durasi yang lama, dan tak berada dalam kerumunan. 

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang sehat dan belum pernah terinfeksi.

Baca Juga: Nama Raffi Ahmad jadi Gunjingan Seantero Negeri, Istana Buka Suara Tanggapi Aksi sang Artis: Harus Jadi Contoh yang Baik

Lalu muncul kembali pertayaan, apakah pasien yang telah sembuh virus dalam tubuhnya akan terus ada?

Melansir dari Kompas.com, WHO pun menjawabnya.

Lewat laman resminya who.int, WHO menegaskan, meski terinfeksi Covid-19, tidak berarti membuat pasien akan memiliki virus corona seumur hidup.

Menurut WHO, kebanyakan orang yang terjangkit Covid-19 bisa sembuh dan virusnya hilang dari dalam tubuh mereka.

Baca Juga: Bikin Pangling, Intip Foto Jadul Syekh Ali Jaber Bareng Teman-temannya Semasa Muda, Penampilannya Beda Banget

Jadi, jika Anda terjangkit penyakit ini, pastikan Anda mengobati gejalanya. Jika Anda batuk, demam dan mengalami kesulitan bernapas, segera minta pertolongan medis.

Hubungi mereka terlebih dahulu menggunakan sambungan telepon untuk meminimalisir kontak dengan petugas yang tidak berkepentingan di fasilitas kesehatan.

WHO mengutarakan, kebanyakan pasien Covid-19 berhasil sembuh, berkat perawatan suportif.

Baca Juga: Jalani Perawatan Intensif Sampai Harus Ditidurkan, Terungkap Ini Penyakit Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal

GridPop.ID (*)