Find Us On Social Media :

Pantas Warga Geger, Ternyata Ini Asal Muasal Dentuman Keras di Langit Malang, BMKG Singgung Fenomena Alam yang Tak Biasa Ini

By Arif B, Jumat, 5 Februari 2021 | 20:15 WIB

Suara dentuman misterius yang muncul di Malang, Jawa Timur pada Selasa (2/2/2021) hebohkan warga.

GridPop.ID - Pada Selasa (2/2) kemarin, warga Malang dihebohkan dengan suara dentuman keras di langit.

Fenomena ini bahkan sempat viral di media sosial karena suara meraung-raung ini masih terdengar di langit Malang hingga Kamis (4/2).

Menanggapi hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun buka suara.

Baca Juga: Detik-detik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Pilot Sempat Dipanggil ATC Bandara Soetta 11 Kali

Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG menjelaskan jika suara dentuman keras di langit malang adalah efek fenomena alam.

Pihaknya mengetahui hal ini setelah melacak data monitoring perit sejak Rabu (3/2) dan hasilnya di beberapa daerah di Jatim memang sedang terjadi hujan dan petir.

"BMKG sudah melacak data monitoring petir. Di beberapa daerah di Jatim sejak jam 00.00 WIB (Rabu) sudah terjadi hujan dan petir,"

Baca Juga: Bikin Kecewa Gegara Kini Masuk Kubu Rivalnya di Pilpres 2019, Sandiaga Uno Minta Maaf ke Para Pendukung yang Sudah Bertaruh Segalanya Saat Melawan Jokowi-Ma'ruf: Manusia itu Tempat Salah...

"Dentuman tersebut merupakan fenomena alam yang bisa dijelaskan," katanya seperti yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/2/2021).

Daryono pun yakin jika suara dentuman tersebut berasal dari petir.

"Memang ada beberapa daerah di Jatim yang dilanda hujan disertai petir pada Rabu dini hari. Hal itu menyebabkan dentuman di beberapa daerah," katanya menambahkan.

Baca Juga: Bak Bumerang yang Siap Menghantam, Kesaksian Mantan Sopir Angel Lelga Ungkap Fakta yang Tak Terduga, Benar Main Gila dengan Fiki Alman?

Daryono menyebutkan, pada Rabu dini hari terpantau banyak aktivitas petir di langit Malang dan sekitarnya.

Misalnya petir di Bangil (Kabupaten Pasuruan), Mojokerto, di Lawang sebelah utara (Kabupaten Malang), dan di Kota Malang.

Dia meminta agar masyarakat tidak perlu panik atau bahkan mengaitkan dentuman tersebut dengan hal supranatural.

Baca Juga: Kakeknya 32 Tahun Monopoli Indonesia Hingga Berhasil Tinggalkan Warisan Ratusan Triliun, Ternyata Segini Biaya SPP Sekolah Khirani Trihatmodjo, Trah Keluarga Cendana Emang Bukan Kaleng-kaleng!

Sementara itu dalam akun Twitternya Daryono menyebut fenomena ini sebagai thunderstorm.

"Akhirnya dengan tegas sampaikan bahwa dentuman di malang adalah thunderstorm" tulis Daryono di akun @DaryonoBMKG.

Melansir dari Surya Malang, ada tiga syarat terbentuknya badai petir atau thunderstorm.

Yakni uap air, ketakstabilan atau instabilitas udara dan mekanisme pengangkatan massa udara (lifting).

Baca Juga: Kasus Video Syur Masuk Babak Baru, Gisella Anastasia dan Michael Yokinobu de Fretes Beri Jawaban Mengejutkan Saat Ditanya Terkait Komunikasi Masing-masing, Jaga Jarak?

Udara dikatakan tak stabil jika ia terus naik ketika ada dorongan ke atas.

Suatu massa udara tidak stabil dicirikan oleh udara panas yang lembab di dekat permukaan dan udara dingin yang kering di atasnya.

Ketika parsel udara yang naik mengalami pendinginan, sebagian uap airnya akan terkondensasi membentuk awan cumulonimbus (Cb) yang umumnya disebut badai guntur (Thunderstorm).

Baca Juga: Persiapan Nikah Sudah 99 Persen Rampung Namun Mesti Kandas, Kondisi Terkini Ayu Ting Ting Diungkap sang Sahabat Dekat: Dia Sosok yang Tegar

Perkembangan badai guntur memerlukan faktor pemicu atau mekanisme awal yang menimbulkan gerakan massa udara ke atas.

Suhu di lapisan paling bawah atmosfer meningkat sangat cepat pada sore atau malam hari karena pemanasan daratan dan udara panas akan cenderung untuk bergerak naik.

Pengangkatan (lifting) juga dapat disebabkan oleh adanya front, terutama front dingin dan dry‐ lines.

Bentuk rupa bumi (terrain) juga dapat menyebabkan pengangkatan udara, seperti ketika aliran udara melalui daerah pegunungan maka angin akan dipaksa naik melewati lereng pegunungan.

Baca Juga: 3 Tahun Lalu Pernah Diusir Iis Dahlia karena Bajunya Jelek dan Tak Pakai Makeup, Kontestan KDI Ini Ternyata Keturunan Bangsawan yang Disegani, Penampilannya Kini Bikin Pangling!

Semua badai guntur tersusun berawal dari sel badai guntur yang memiliki ciri khusus yaitu siklus hidupnya hanya sekitar 30 menit.

GridPop.ID (*)