Find Us On Social Media :

Tinjau Wilayah Terdampak Bencana Banjir Bandang di NTT, Presiden Jokowi Menangis di Adonara hingga Jadi Sorotan

By Andriana Oky, Sabtu, 10 April 2021 | 11:01 WIB

Presiden Jokowi menangis di Adonara

GridPop.ID - Proses evakuasi terhadap korban banjir bandang di NTT masih terus dilakukan.

Sejumlah menteri dan bahkan Presiden Jokowi sendiri turut meninjau beberapa wilayah terdampak bencana Siklon Tropis Seroja di NTT.

Dilansir dari Tribunnews.com, diungkapkan Presiden Joko Widodo mengunjungi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (9/4/2021).

Presiden Jokowi ke NTT untuk melakukan kunjungan kerja sekaligus meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana di sana.

Baca Juga: Enggan Laporkan Balik Desiree Tarigan dan Ibu Mertua, Kubu Hotma Sitompul Justru Akan Buat Perhitungan dengan Hotman Paris, Ada Apa?

Turut mendampingi Presiden, hadir pula Menteri Pekerjaan Umum dan Perumah Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Agung.

Jokowi tiba di Bandar Udara Frans Seda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pukul 09.38 WITA.

Mantan Wali Kota Solo ini mengunjungi Kabupaten Lembata dan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur.

Kedua wilayah ini merupakan wilayah yang paling parah terdampak benaca banjir bandang yang terjadi pada Minggu 4 April 2021.

Rasa duka mendalam rupanya dirasakan oleh sang presiden. Jokowi tampak menangis haru saat tiba di Adonara siang itu

Baca Juga: Tampil Seksi Dalam Balutan Dress Transparan Tanpa Bra, Penampilan Shandy Aulia Sukses Curi Perhatian

Dikutip dari sebuah akun milik @lembatamanisle, terdapat sebuah unggahan video orang nomor 1 itu terlihat membuka masker dan tangan kirinya tampak mengusap air matanya.

Video berdurasi 15 detik ini memperlihatkan Jokowi berdiri di tengah 'kepungan' warga yang telah menunggu kedatangannya sejak pagi.

Baca Juga: Sudah Dianggap Bak Anak Kandung Sendiri, 3 Putra Maia Estianty Justru Ogah Serumah Dengan Irwan Mussry hingga Buat Janda Ahmad Dhani Rela Lakulan Ini

sampe menangis’ (Jokowi sampai menangis)," tulis akun tersebut.

Unggahan ini sontak mencuri perhatian publik dan langsung dihujani beragam komentar warganet.

"Satu"nya Presiden yg menginjakan kaki di tanah ikan paus & seluruh pelosok tanah air. Doa kami menyertaimu pak," komentar seorang warganet.

"NTT mencintaimu pakde @jokowi," tulis warganet lain

"Kami Orang NTT Bangga Sekali Dengan Bapak," timpal warganet lainnya.

Baca Juga: Telan Pil Pahit Belum Pernah Ketemu Ayah Kandungnya, Sosok Ini Terawang Masa Depan Putri Semata Wayang Ayu Ting Ting

Di sisi lain terkait korban bencana akibat banjir bandang yang terjadi di NTT, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melaporkan, hingga Jumat (9/4/2021) ada 165 korban jiwa akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebanyak 45 orang masih hilang.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, hal tersebut terjadi karea ada perbaikan data yakni dua orang di Kabputaen Rote Nado dan satu orang di Kabupaten Ngada dilamporkan meninggal dunia ternyata ditemukan masih hidup.

"Hasil terakhir laporan dari Bupati yang meninggal nihil (di Rote Ndao) termasuk Ngada yang semula dilaporkan 1 orang meninggal ternyata yang dilaporkan masih hidup, jadi yang meninggal tidak ada," kata Doni dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (9/4/2021).

Berikut data korban meninggal dunia di beberapa wilayah di NTT:

1. 165 korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Flores Timur,

Baca Juga: Bak Bangkai yang Ditutupi Tercium Juga, Kalina Ocktaranny Bongkar Kelakuan Vicky Prasetyo Pada Wanita Ini di Belakangnya Beberapa Hari Sebelum Nikah: Jalan Bareng, Mabuk Bareng

2. 71 orang; Kabupaten Alor, 28 orang;

3. Kabupaten Malaka, 6 orang;

4. Kabupaten Sikka, 1 orang; dan,

5. Kabupaten Lembata, 46 orang

6. Kabupaten Kupang, 4 orang;

7. Kota Kupang 6 orang;

Baca Juga: Hilang Bak di Telan Bumi Jarang Muncul di TV, Pesinetron Tampan Ini Ternyata Banting Setir Jualan Baju hingga Ayam Geprek Demi Hidupi 4 Orang Anaknya

8. Kabupaten Sabu Raijua, 2 orang

9. Kabupaten Ende 1 orang.

Selain itu, korban luka-luka tercatat mencapai 156 orang, dan sebanyak 17.834 jiwa mengungsi, serta 6.019 kepala keluarga atau 22.003 jiwa lainnya terdampak.

GridPop.ID (*)