“NFP (korban) kemungkinan besar memang meninggal dunia karena racun,” tegas dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF kepada Tribun Jogja, Senin (26/4/2021).
Namun, ia mengaku sulit untuk mengetahui jenis racun apa yang terkandung di sate tersebut jika hanya membaca dari berita.
“Kami harus tahu terlebih dahulu gejalanya. Harus lengkap,” tambahnya.
Disisi lain, Bandi justru telah mengungkapkan hasil laboratoriun terkait sate beracun yang dimakan anaknya.
Disebutkannya bahwa racun tersebut lebih kuat dibanding pupuk pertaniat atau pestisida.
Hasil pemeriksaan di laboratorium, racunnya lebih kuat dibanding pupuk pertanian," beber Bandi, Rabu (28/4/2021).
GridPop.ID (*)