GridPop.ID - Pandemi covid-19 di dunia khususnya di Indonesia semakin hari semakin mengkhawatirkan saja.
Terlebih sejak munculnya varian baru virus corona Delta dan virus corona Delta Plus yang disebut-sebut lebih berbahaya.
Bahkan pada Kamis (24/6/2021), Indonesia kembali mencetak rekor jumlah pasien positif covid-19 tertinggi yakni di angka 20.574 kasus baru per hari.
Untuk diketahui, saat ini virus corona telah bermutasi dan memunculkan berbagai varian baru yang kita kenal dengan varian alfa, beta, delta dan delta plus.
Melansir Kompas.com, pada 16 Juni, kasus varian delta plus juga telah diidentifikasi muncul di beberapa negara antara lain, Amerika Serikat, Kanada, India, Jepang, Nepal, Polandia, Portugal, Rusia, Swiss, dan Turki.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan India menginformasikan bahwa varian delta plus memiliki karakteristik yang lebih mengkhawatirkan seperti peningkatan penularan, pengikatan yang lebih kuat ke reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respons antibodi monoklonal.
Kendati demikian, beberapa waktu silam seorang mantan pasien covid-19 sempat membagikan kisah sekaligus tips ampuhnya agar bisa sembuh dari wabah penyakit baru ini.
Diwartakan Sosok.ID dari CNN, Minggu (13/9/2020) lalu, salah seorang perempuan asal Seattle, Amerika Serikat yang berhasil sembuh dari virus corona menceritakan pengalamannya berjuang melawan virus tersebut.
Elizabeth Schneider (37) mengaku memiliki satu kunci utama untuk bisa sembuh dari penyakit Covid-19, "Jangan panik," kata dia.
Dikisahkan Elizabeth, pada 25 Februari 2020, dia mulai merasakan gejala virus corona usai 3 hari sebelumnya ia mendatangi sebuah pesta.
Beberapa orang yang datang di pesta tersebut juga mengalami gejala yang sama.
Saat dia bekerja, dia mulai merasa tidak enak badan.
"Merasa lelah, badan sakit, sakit kepala, sedikit demam," kata dia. Kemudian Elizabeth memutuskan untuk pulang.
Dia sempat tidur siang sebentar dan bangun dengan demam yang suhunya terus meningkat menjadi 39,4 derajat celcius.
Elizabeth berpikir, dia hanya menderita flu parah.
Tidak terpikir olehnya bahwa itu bisa menjadi virus corona karena gejalanya tidak cocok.
Dia tidak batuk, tidak sesak napas, tidak ada gejala gangguan pernapasan sama sekali.
Namun beberapa hari kemudian, dia mengetahui bahwa sekitar selusin teman yang pernah ke pesta yang sama juga jatuh sakit.
"Pada titik ini, kami semua menjadi sedikit frustrasi karena mereka tidak diizinkan untuk diuji untuk virus corona, atau dokter bahkan tidak menyarankan untuk diuji itu," kata Elizabeth.
Kemudian, salah satu temannya bercerita tentang studi flu di Seattle dimana peserta bisa mendaftar secara online dan mengirimkan alat uji tes yang dikirim kembali untuk mendapatkan hasilnya beberapa hari kemudian.
"Dan begitulah akhirnya saya tahu," kata Elizabeth.
Dia pun pulih setelah tinggal di rumah, beristirahat dan minum obat yang dijual bebas.
"Saya pikir langkah besar yang ingin saya katakan kepada semua orang adalah, tolong jangan panik," kata Elizabeth.
"Jika kamu sehat, jika kamu lebih muda, jika kamu merawat dirimu dengan baik ketika kamu sakit, akan pulih, aku percaya. Dan aku bukti hidup untuk itu," kata Elizabeth.
Bagaimana pun, memiliki usia dan kesehatan yang baik merupakan kunci menang melawan Covid-19.
Senada dengan hal itu, baru-baru ini seorang dokter yang adalah ahli epidemiologi dan vaksin di New Delhi, Chandrakant Lahariya memberikan wejangan terkait mewabahnya virus corona delta plus di berbagai negara di dunia.
Ia menekankan agar orang tidak perlu panik dan hanya harus tetap waspada terhadap perkembangan varian baru ini serta tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ada.
GridPop.ID (*)