her
GridPop.ID - Untuk mengatasi pandemi Covid-19 di seluruh negara, termasuk Indonesia kini melakukan program vaksinasi masal untuk masyarakat.
Tujuan melakukan vaksinasi masal ini adalah untuk membentuk herd immunity.
Tapi sayang hingga saat ini masih saja banyak masyarakat yang enggan divaksin.
Alasan terbanyak mereka yang tidak mau divaksin Covid-19 adalah karena isu bahaya vaksin alias Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).
Setelah vaksin tidak jarang seseorang mengeluhkan rasa kantuk yang tak tertahankan hingga demam.
Sebagian orang lainnya bahkan mengalami efek samping vaksin Covid-19 yang lebih parah seperti penggumpalan darah.
Lantas apa yang harus dilakukan jika mengalami kondisi tersebut?
Untuk diingat menurut Surat Keputusan yang ditetapkan Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 18 Februari 2021, menyebutkan bahwa reaksi vaksin covid-19 hampir sama dengan vaksin pada umumnya.
Untuk diketahui, reaksi vaksin yang dimaksud adalah efek samping yang banyak disebut oleh masyarakat.
Dilansir dari GridHealth.ID perihal reaksi vaksin atau efek samping vaksin, ada 3 kategori reaksi usai divaksin yang bisa dirasakan.
Baca Juga: Telah Persiapkan Segalanya Secara Matang, Singapura Bakal Segera Hidup Berdampingan dengan Covid-19!
Pertama, reaksi lokal yang membuat seseorang yang baru saja divaksin mengalami kemerahan, nyeri, atau bengkak di area suntikan.
Untuk satu ini, ada yang bisa sampai mengalami selulitis.
Kedua, yaitu reaksi sistematik yang menyebabkan orang yang baru saja divaksin mengalami demam, badan lemah, sakit kepala, nyeri otot seluruh tubuh, serta nyeri sendi.
Ketiga, reaksi lainnya yang meliputi alergi seperti biduran, pembengkakan, anafilaksis, dan pingsan.
Jika seseorang yang divaksin mengalami hal di atas, mengacu pada dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI, ada beberapa yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya.
Untuk reaksi ringan lokal seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada tempat suntikan, kita dapat mengompres area suntikan dengan air dingin dan minum obat paracetamol sesuai dosisnya.
Untuk reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise, cukup minum air putih yang banyak, menggunakan pakaian nyaman, kompres atau mandi air hangat, serta minum obat paracetamol sesuai dosis.
Sesuai prosedur, Dilansir dari Nova.ID setelah selesai divaksin, masyarakat akan diberikan kertas berisi informasi kontak yang bisa dihubungi jika mengalami KIPI.
Selain itu, seluruh masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi akan mendapatkan pengawasan dan monitoring oleh petugas kesehatan yang akan menanyakan kondisi harian peserta vaksinasi.
Yang jelas, apabila terjadi KIPI, baik KIPI ringan maupun KIPI serius, masyarakat harus atau dipersilakan melaporkan kepada petugas kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan layanan vaksinasi atau ke puskesmas terdekat.
GridPop.ID (*)