Tapi sekarang Bashir ingin memperingatkan orang lain untuk tidak mengulangi kesalahannya.
"Apa yang saya alami di rumah sakit, yaitu perawatan dan keahlian para tenaga medis, membuat hati saya luluh," katanya.
"Orang-orang memenuhi rumah sakit karena mengambil risiko tidak divaksin dan itu salah.
"Saya merasa tidak enak. Saya merasa sangat menyesal dan berharap dengan angkat bicara, saya dapat membantu orang lain menghindari kesalahan ini," kata Bashir.
Covid-19 menyasar orang yang tidak divaksin "Sekitar setengah dari pasien di bangsal hari ini belum divaksin. Saya berhenti menanyakan alasan mereka karena mereka jelas malu," kata dokter Abid Aziz, setelah menjenguk dan memeriksa para pasien selama enam jam kerja yang melelahkan.
Seperti yang telah lama terjadi, kaum muda adalah yang mendorong kenaikan kasus ini. Kasus positif di kalangan remaja mencapai 750 per 100.000 orang.
Situasi yang sama terjadi di antara mereka yang berusia 20-tahun. Meskipun beberapa dari mereka akhirnya dirawat di rumah sakit, pasien yang ada sekarang rata-rata lebih muda daripada gelombang sebelumnya yang didominasi orang berusia usia 30-an dan 40-an tahun.
"Beberapa pasien telah menerima dua dosis vaksin dan mengalami penyakit yang lebih ringan. Mereka bertahan hidup dengan Cpap (ventilasi non-invasif dengan oksigen).
Tanpa vaksin mereka mungkin akan mati," kata dokter Abid Aziz. "Pasien yang lain baru saja mendapatkan dosis vaksin pertama sehingga tidak sepenuhnya terlindungi dari virus corona.